7 Alasan Bunuh Diri Masyarakat Jepang, Mungkinkah Satu Sebabkan Kematian Manajer JKT48
Manajer JKT 48 asal Jepang tewas gantung diri, diduga karena beban kerja. Namun ternyata di Jepang tinggi angka bunuh dirinya karena alasan-alasan ini
Penulis: Ekarista Rahmawati Putri
Editor: Tinwarotul Fatonah
Alasan para siswa ini mengakhiri hidupnya biasanya karena pihak sekolah tak mengakui adanya kasus bully dan bahkan pihak sekolah juga mengelak keterkaitan sekolanya dengan kasus bunuh diri siswanya.
kasus bully ini bisa jadi intimidasi secar fisik maupun mental.
2. Cyber Bully (Intimidasi yang dilakukan di dunia maya)
Seiring dengan perkembangan teknologi, intimidasi di internet telah wajar dilakukan di masyarakat Jepang.
Orang-orang terluka perasaannya akhirnya memilih mengakhiri hidup hanya karena dibully di internet.
Jenis intimidasi seperti ini terkadang sangat kejam karena pengganggunya sering tidak diketahui identitasnya (anonim).
Pelaku bully juga dapat mengatakan atau melakukan apa pun yang mereka ingin tanpa mendalam berpikir tentang konsekuensi.
Baca: Miris! Personil JKT48 Dapat Hadiah Berita Duka Manajer Tewas Gantung Diri di Momen Bahagianya
3.Hikikomori (mengisolasi diri dari dunia luar)
Diperkirakan satu juta anak muda di Jepang selalu berada di dalam rumah mereka dan tidak berniat pergi ke sekolah atau bekerja.
Orang-orang Hikikomori menutup diri dari dunia luar di sekitar mereka dan mereka menjadi benar-benar terisolasi dari orang lain.
Sebagian besar orang Hikikomori bunuh diri dengan menggantung diri, melemparkan diri dari jendela, atau minum banyak obat tidur.
4. Masalah keuangan
Masalah keuangan adalah salah satu alasan mengapa orang Jepang bunuh diri.
Jepang masih menganut sistem keluarga patriarkal tradisional sehingga prialah yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan keluarga sementara wanita melakukan pekerjaan rumah tangga dan membesarkan anak-anak.