Breaking News:

Mengenal Komunitas Pecinta Kiai Sholeh Darat

Kecintaan sebagian orang terhadap pemikiran Kiai Sholeh Darat membuat mereka berkumpul membentuk Komunitas Pecinta Kiai Sholeh Darat (Kopisoda).

Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
KOMPAS.com/NAZAR NURDIN
Masjid As Sholeh Darat, masjid peninggalan guru para pendiri bangsa di Jalan Kakap No 212 Kota Semarang. Masjid ini telah mengalami pemugaran sejak tahun 1990 silam. 

Ada juga yang mengusulkan permintaan dari saudara-saudara untuk membuka Kopisoda di kota lain.

“Semua usulan dan gagasan ini akan kita tindak lanjuti. Untuk Pusat Kajian Mbah Sholeh Darat dalam waktu dekat akan kita resmikan. Kita juga membuka diri dengan tangan terbuka bagi jama’ah yang ingin mewakafkan karya-karya nya tentang Mbah Sholeh,” papar Gus In’am alumnus Pesantren Futuhiyyah ini.

Dalam satu tahun perjalanan Kopisoda ini tercatat dua buku yang mengkaji Mbah Sholeh Darat di antaranya Kiai Sholeh Darat dan Dinamika Politik di Nusantara Abad XIX-XX M karya Taufiq Hakim (2016).

Dan KH. Muhammad Sholeh Darat Al-Samarani; Maha Guru Ulama Nusantara karya Amirul Ulum (2016).

Kedua penulis inipun aktif dalam grup Kopisoda.

Ditambah buku terjemahan atas Kitab Kiai Sholeh Darat juga sudah terbit.

Yaitu Matan Al Hikam yang di terjemah dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Sahifa pada 2016 lalu.

Dalam waktu dekat Kopisoda akan menerbitkan buku terjemah juga.

Yaitu terjemah kitab Tauhid Tarjamah sabīl al-‘abīd ‘alá jawharāt al-tawḥīd dan tafsir al-Fatihah dari kitab Fayḍ al-raḥmān fī tarjamat tafsīr kalām malik al-dayyān.

Terjemahan kali ini akan tetap menjaga Bahasa Jawa dengn aksara pegon dan terjemah dalam Bahasa Indonesia. (TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Kiai Sholeh DaratSemarangPesantren Futuhiyyah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved