Breaking News:

Inilah Perbedaan Pertemuan SBY dan Jokowi dengan Ketua Parpol Lain

Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya terlaksana.

Editor: Wulan Kurnia Putri
istimewa
Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo 

TRIBUNWOW.COM - Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya terlaksana.

Pada Kamis (9/3/2017) kemarin, Jokowi menerima Ketua Umum Partai Demokrat itu di Istana Merdeka, Jakarta.

Baca: Diduga Memiliki Peran, Setya Novanto Tak Masuk Daftar Penerima Uang Kasus E-KTP

Jauh sebelum bertemu SBY, Jokowi sudah bertemu hampir seluruh ketua umum partai politik di Istana.

Jokowi memulai pertemuan dengan sejumlah ketua umum parpol sejak aksi unjuk rasa pada 4 November 2016.

Baca: Proyek E-KTP, Inilah Daftar Mereka yang Disebut Terima Uang

Aksi itu menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atas dugaan penodaan agama.

Catatan Kompas.com, ada sejumlah perbedaan dari pertemuan Jokowi dan SBY jika dibandingkan saat bertemu ketua umum partai politik lainnya. Apa saja?

1. Proses Pertemuan

Ketua umum parpol lain datang ke Istana atas undangan Jokowi yang tengah melakukan konsolidasi politik dan kebangsaan.

Namun, SBY datang ke kantor lamanya karena ia yang mengajukan permintaan untuk bertemu Jokowi.

Baca: Turun dari Mobil Mewah, Warga Dikejutkan Pakaian Sederhana Pangeran Arab Saudi

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi langsung memberi penekanan terkait hal ini saat pertama kali menyampaikan kabar terkait pertemuan kedua tokoh.

Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan empat mata membahas proses transisi kepemimpinan, di Laguna Resort and Spa, Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8) malam.
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan empat mata membahas proses transisi kepemimpinan, di Laguna Resort and Spa, Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8) malam. (Abror/presidenri.go.id)

"Pak SBY meminta bertemu Pak Jokowi dan diterima siang ini oleh Pak Jokowi," kata Johan kepada Kompas.com, sekitar satu jam sebelum pertemuan.

Sementara, Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, permintaan SBY untuk bertemu Jokowi diajukan pada Selasa (7/3/2017) lalu.

Baca: Namanya Dicatut Soal Korupsi E-KTP, Anas Urbaningrum Tulis Ini di Twitternya

Permintaan disampaikan oleh Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan ke Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

"Saat tanggal 7 Maret Pak Hinca Sekjen Demokrat hubungi Mensesneg yang waktu itu sedang mengurusi IORA. Pak Hinca menyampaikan bahwa Pak SBY ingin bersilaturahmi," kata Bey.

Baca: Terjadi Lagi! Pengunjung Diamankan Polisi Karena Ngotot Pengen Ketemu Raja Salman

Sejak awal Februari lalu, melalui media massa, SBY menyatakan keinginan untuk bertemu Jokowi dan mengklarifikasi sejumlah isu.

2. Kedatangan

Biasanya, kedatangan setiap ketua umum parpol ke Istana selalu terbuka dan diliput oleh media.

Sebelum kedatangan para tamu itu, biasanya media sudah diminta bersiap di sebuah ruangan di Istana Merdeka.

Baca: Mengejutkan! Xabi Alonso Tiba-tiba Ucapkan Selamat Tinggal

Tak lama, Jokowi juga bersiap di ruangan yang sama.

Begitu tamu datang, Jokowi langsung menyambutnya.

Presiden Jokowi bersalaman dengan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena, usai konferensi pers bersama, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/3) siang.
Presiden Jokowi bersalaman dengan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena, usai konferensi pers bersama, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/3) siang. (Rahmat/Humas)

Momen ini bisa ditangkap oleh kamera wartawan dan disiarkan ke publik.

Namun, pada pertemuan Jokowi-SBY, wartawan tidak diperbolehkan mengambil gambar kedatangan SBY.

Baca: Kocak, Dilarang Manajer Pose V di Louis Vuitton Fashion Show, Sehun Malah Lakukan Ini

Oleh karena itu, tidak ada yang tahu seperti apa proses kedatangan SBY dan bagaimana cara Jokowi menyambutnya.

Wartawan baru bisa mengambil gambar SBY dan Jokowi setelah keduanya berada di teras Istana.

3. Makan siang

Usai menyambut kedatangan tamunya, Jokowi biasanya langsung mengajak ke sebuah ruangan untuk menikmati santap siang bersama.

Wartawan akan bergantian mengabadikan momen itu karena ukuran ruang makan yang kecil.

Baca: Relationship Goals Sesungguhnya! 37 Tahun Menikah, Pasangan Ini Selalu Serasi dalam Berpakaian

Bermacam menu makanan disiapkan oleh dapur Istana Kepresidenan di meja.

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, bahkan membawakan mie untuk disantap bersama Jokowi.

Presiden Joko Widodo (kiri) menerima kunjungan Ketua Umum DPP Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) di Istana Merdeka, Kamis (9/3/2017). Kedua tokoh tersebut bersilaturahmi sambil membahas situasi bangsa dan negara terkini.
Presiden Joko Widodo (kiri) menerima kunjungan Ketua Umum DPP Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) di Istana Merdeka, Kamis (9/3/2017). Kedua tokoh tersebut bersilaturahmi sambil membahas situasi bangsa dan negara terkini. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Namun, dalam pertemuan kemarin, Jokowi dan SBY hanya mengobrol di Istana tanpa santap siang bersama.

"Tidak, tidak ada makan siang tadi," ujar Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Saat Jokowi-SBY mengobrol di teras, pihak Istana menyediakan teh manis dan lumpia.

Baca: Video Mengerikan Detik-detik Truk Semen Hantam 14 Mobil

Namun, hingga sesi tanya jawab dengan wartawan, baik Jokowi atau pun SBY tidak mencicipi lumpia yang disuguhi lengkap dengan acar ketimun itu.

Keduanya hanya meminum teh manis yang disajikan di sebuah cangkir putih.

4. Pendamping

Seluruh ketua umum partai politik yang datang menemui Jokowi ke Istana selalu datang seorang diri.

Namun, SBY didampingi oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di eranya, Djoko Suyanto.

Berdasarkan foto yang diunggah Ani Yudhoyono, Djoko Suyanto juga terlihat duduk di samping SBY dan ikut serta dalam perbincangan.

Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri), di Kantor Presiden, Istana Negara, Jakarta, Senin (11/3/2013). Prabowo hadir ke Istana Negara atas undangan dari Presiden.
Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri), di Kantor Presiden, Istana Negara, Jakarta, Senin (11/3/2013). Prabowo hadir ke Istana Negara atas undangan dari Presiden. (Kompas.com/DANY PERMANA)

Sementara, Presiden Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

SBY juga turut menyebut Djoko Suyanto saat sesi tanya jawab dengan wartawan.

"Pak Djoko Suyanto juga mengingatkan tadi indahnya transisi dari saya ke beliau, tradisi politik yang baik, tentu ini terus berlanjut di masa yang akan datang," ujar SBY.

5. Pembicaraan

Dengan ketua umum parpol lain, Jokowi banyak bicara mengenai suasana yang saat itu memang tengah panas.

Jokowi meminta parpol untuk turut menjaga suasana tetap kondusif.

Baca: Begini Kisah Pria Amerika Dapat Award Setelah Beri Kursi untuk Ibu Hamil

Namun, pertemuan kemarin lebih menjadi ajang bagi SBY untuk memberikan penjelasan kepada Jokowi mengenai sejumlah hal yang dianggapnya menimbulkan miskomunikasi antara kedua tokoh ini.

SBY mengaku senang bisa blakblakan ke Jokowi.

Jokowi
Jokowi (Tribunnews.com)

"Insya Allah, Insya Allah, saya senang sekali saya bisa menjelaskan, beliau mendengar dengan seksama. Saya juga mendengar dari Beliau," kata SBY, dalam jumpa pers bersama Jokowi.

Namun, saat ditanya mengenai penjelasan apa saja yang diberikan ke Jokowi, SBY enggan menjawab.

Jokowi yang justru menjawab pertanyaan wartawan sekenanya.

Baca: Tatapan Maut Raisa untuk Jokowi Bikin Netizen Meleleh, Ini Buktinya

"Masa blakblakan ke kamu (wartawan)?" ujar Jokowi.

Meski demikian, dalam jumpa pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (1/2/2017), SBY sempat mengungkapkan bahwa ia ingin membicarakan berbagai isu ke Jokowi, terutama soal tuduhan yang selama ini diarahkan kepadanya.

Baca: Hati-hati! Alamat Putus, Ini 5 Tanda-Tanda Pacar Bosan dengan Kamu

"Saya sebetulnya ingin melakukan klarifikasi secara baik dengan niat dan tujuan baik supaya tidak menyimpang, baik Pak Jokowi maupun saya, prasangka, praduga, perasaan enak atau tidak enak, atau saling curiga," kata SBY.

SBY kembali menyinggung soal dirinya yang dituduh menggerakkan dan mendanai aksi 4 November 2016, kemudian soal tuduhan dirinya terlibat upaya makar.

Bahkan, tuduhan dia memerintah mengebom Istana.

Presiden ke-6 RI, SBY dan sang istri, Ani Yudhoyono.
Presiden ke-6 RI, SBY dan sang istri, Ani Yudhoyono. (IST)

"Oleh karena itu, bagus kalau saya bisa bertemu, sekali lagi blakblakan apa yang terjadi, apa yang beliau dengar supaya ada dialog, mana yang benar, mana yang tidak benar," ujar SBY.

SBY mengaku mendapat informasi dari tiga orang sumber bahwa sebenarnya Jokowi ingin bertemunya.

Baca: Wow! Jawara Taekwondo Ini Cantik dan Berhijab Lho!

SBY tak menyebut siapa sumber tersebut.

"Dalam hati saya, hebat juga yang bisa melarang Presiden kita untuk bertemu sahabatnya yang juga mantan presiden," kata dia. (Kompas.com / Ihsanuddin)

Sumber: Kompas.com
Tags:
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)Presiden Joko Widodo (Jokowi)Megawati Soekarnoputri
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved