Inilah Perbedaan Pertemuan SBY dan Jokowi dengan Ketua Parpol Lain
Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya terlaksana.
Editor: Wulan Kurnia Putri
Namun, SBY didampingi oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di eranya, Djoko Suyanto.
Berdasarkan foto yang diunggah Ani Yudhoyono, Djoko Suyanto juga terlihat duduk di samping SBY dan ikut serta dalam perbincangan.

Sementara, Presiden Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
SBY juga turut menyebut Djoko Suyanto saat sesi tanya jawab dengan wartawan.
"Pak Djoko Suyanto juga mengingatkan tadi indahnya transisi dari saya ke beliau, tradisi politik yang baik, tentu ini terus berlanjut di masa yang akan datang," ujar SBY.
5. Pembicaraan
Dengan ketua umum parpol lain, Jokowi banyak bicara mengenai suasana yang saat itu memang tengah panas.
Jokowi meminta parpol untuk turut menjaga suasana tetap kondusif.
Baca: Begini Kisah Pria Amerika Dapat Award Setelah Beri Kursi untuk Ibu Hamil
Namun, pertemuan kemarin lebih menjadi ajang bagi SBY untuk memberikan penjelasan kepada Jokowi mengenai sejumlah hal yang dianggapnya menimbulkan miskomunikasi antara kedua tokoh ini.
SBY mengaku senang bisa blakblakan ke Jokowi.

"Insya Allah, Insya Allah, saya senang sekali saya bisa menjelaskan, beliau mendengar dengan seksama. Saya juga mendengar dari Beliau," kata SBY, dalam jumpa pers bersama Jokowi.
Namun, saat ditanya mengenai penjelasan apa saja yang diberikan ke Jokowi, SBY enggan menjawab.
Jokowi yang justru menjawab pertanyaan wartawan sekenanya.
Baca: Tatapan Maut Raisa untuk Jokowi Bikin Netizen Meleleh, Ini Buktinya
"Masa blakblakan ke kamu (wartawan)?" ujar Jokowi.
Meski demikian, dalam jumpa pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (1/2/2017), SBY sempat mengungkapkan bahwa ia ingin membicarakan berbagai isu ke Jokowi, terutama soal tuduhan yang selama ini diarahkan kepadanya.
Baca: Hati-hati! Alamat Putus, Ini 5 Tanda-Tanda Pacar Bosan dengan Kamu
"Saya sebetulnya ingin melakukan klarifikasi secara baik dengan niat dan tujuan baik supaya tidak menyimpang, baik Pak Jokowi maupun saya, prasangka, praduga, perasaan enak atau tidak enak, atau saling curiga," kata SBY.
SBY kembali menyinggung soal dirinya yang dituduh menggerakkan dan mendanai aksi 4 November 2016, kemudian soal tuduhan dirinya terlibat upaya makar.
Bahkan, tuduhan dia memerintah mengebom Istana.

"Oleh karena itu, bagus kalau saya bisa bertemu, sekali lagi blakblakan apa yang terjadi, apa yang beliau dengar supaya ada dialog, mana yang benar, mana yang tidak benar," ujar SBY.
SBY mengaku mendapat informasi dari tiga orang sumber bahwa sebenarnya Jokowi ingin bertemunya.
Baca: Wow! Jawara Taekwondo Ini Cantik dan Berhijab Lho!
SBY tak menyebut siapa sumber tersebut.
"Dalam hati saya, hebat juga yang bisa melarang Presiden kita untuk bertemu sahabatnya yang juga mantan presiden," kata dia. (Kompas.com / Ihsanuddin)