Kontroversi Mengerikan di Balik Tewasnya Raja Arab yang Datang ke Indonesia 47 Tahun Silam
Pembunuhan yang dilakukan Faisal bin Mus'ad kepada Raja Arab Saudi pun menimbulkan berbagai kontroversi dari banyak pihak.
Penulis: Elga Maulina Putri
Editor: Rendy Adrikni Sadikin
TRIBUNNEWS.COM - Kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, ke Indonesia berhasil menyedot perhatian publik.
Berbagai persiapan serta pengawalan ketat sudah disiapkan, dan berita kedatangan Salman tengah menjadi topik menarik
Namun, sebelum Salman, 47 tahun silam, Raja Arab Saudi juga pernah mengunjungi Indonesia.
Saat itu tepat pada tanggal 10 Juni 1970, Penguasa Arab Saudi ketiga, Raja Faisal, mengunjungi Indonesia pada era Pemerintahan Soeharto.
Namun lima tahun setelah kunjungan itu, hidup Raja Faisal berakhir tragis.
Ia dibunuh oleh keponakannya sendiri, Faisal bin Mus'ad yang baru saja pulang dari California pada 25 Maret 1975.
Pembunuhan yang dilakukan Faisal bin Mus'ad pun menimbulkan berbagai kontroversi dari banyak pihak.
Pada tahun 1932, saat Raja Faisal berumur 20 tahun, ia diangkat menjadi Menteri Luar Negeri oleh ayahnya, Abdulaziz Al Saud.
Raja Faisal yang menganut paham anti-komunis melakukan persekutuan dengan Amerika Serikat.
Sang Ayah saat itu mendapat undangan pertemuan dari Presiden Amerika Serikat, Franklin Delano Roosevelt yang baru pulang dari Konferensi Yalta.
Pertemuan itu diadakan di kapal pesiar USS Quincy pada Februari 1945.
Hasil pertemuan menyatakan AS wajib untuk melindungi Kerajaan Arab Saudi dan keluarga raja.
Sebagai gantinya, AS mendapat pasokan minyak secara khusus dari Arab Saudi.
Tak hanya itu, Roosevelt berjanji untuk tidak menyetujui sebuah negara Yahudi yang independen di Palestina.
Namun pada 5 April, Roosevelt menegaskan kepada Abdulaziz Al Saud secara tertulis untuk membatalkan janjinya.