7 Kota Dunia dengan Strategi Pariwisata Paling Inovatif 2025, Bali Masuk Daftarnya

TRIBUNWOW.COM - Tren baru menunjukkan bahwa inovasi, keberlanjutan, dan digitalisasi kini menjadi kunci utama bagi setiap destinasi untuk tetap relevan dan diminati wisatawan global.

Kota-kota besar di dunia mulai meninggalkan strategi lama berbasis jumlah kunjungan massal dan beralih pada konsep smart tourism yang menekankan pengalaman, teknologi, dan keseimbangan lingkungan.

Menariknya, Bali berhasil menembus daftar tujuh besar kota dengan strategi pariwisata paling inovatif di dunia, sejajar dengan kota-kota kelas dunia seperti Paris, Tokyo, dan Singapura.

Berikut tujuh kota dengan strategi pariwisata paling inovatif di tahun 2025 yang diansir pada laman lifeintheabroad.com  pada tanggal 27 Februari 2025.

Baca juga: Menjelajahi 5 Ikon Wisata Indonesia Paling Terpopuler, dari Bali hingga Raja Ampat

1. Singapura

Singapura menjadi pionir dalam mengembangkan konsep Tourism 5.0 dengan integrasi penuhantara teknologi, lingkungan, dan kenyamanan wisatawan.

Strateginya menitikberatkan pada penggunaan AI dan analitik data untuk menciptakan pengalaman personal bagi setiap pengunjung.

Dukungan jaringan Wi-Fi 7 serta sistem perjalanan tanpa hambatan menjadikan Singapura destinasi paling efisien di Asia.

2. New York, Amerika Serikat 

Infrastruktur Cerdas dan Seni Digital

New York bertransformasi menjadi kota dengan sistem transportasi dan infrastruktur paling modern pasca pandemi.

Fokus utamanya ada pada pengembangan pengalaman wisata digital, termasuk pameran seni berbasis AR dan NFT.

Selain itu, proyek revitalisasi distrik budaya seperti Brooklyn dan Queens memastikan wisata tetap otentik dan inklusif.

3. Paris, Prancis

Paris memanfaatkan momentum pasca Olimpiade untuk memperkuat citra sebagai kota wisata ramah lingkungan.

Program Slow Tourism yang diterapkan mendorong wisatawan menjelajahi sisi lokal Paris- pasar tradisional, bengkel seni, dan UMKM.

Selain itu, sistem transportasi berbasis listrik dan jalur sepeda menjadikan kota ini contoh global pariwisata hijau.

4.Tokyo, Jepang

Tokyo menggabungkan efisiensi khas Jepang dengan teknologi tinggi untuk mengatur arus turis di area padat seperti Shibuya.

Dengan sistem Precision Tourism, Tokyo mampu mengelola kepadatan pengunjung secara real-time.

Kota ini juga memadukan food tech dan tradisi kuliner, menciptakan ekosistem gastronomi digital yang mendukung warung lokal hingga restoran Michelin.

5.Bali, Indonesia

Bali menjadi contoh sukses transisi pariwisata berkelanjutan di Asia Tenggara.

Dikutip dari TribunBali.com (10/08/25), Bali menempati posisi keempat sebagai daftar wisata paling sering dikunjungi oleh para wisatawan setelah Tokyo.

Melalui penerapan retribusi wisata untuk konservasi budaya dan lingkungan, serta penguatan Desa Wisata Berbasis Komunitas, Bali menempatkan diri sebagai destinasi berdaya saing tinggi.

Teknologi digital kini terintegrasi dalam sistem imigrasi dan pembayaran, mempermudah wisatawan menikmati keindahan tanpa meninggalkan jejak negatif.

6. Dubai, Uni Emirat Arab

Dubai terus memperkuat identitasnya sebagai Bleisure Hubgabungan antara bisnis dan rekreasi.

Inovasinya terlihat dari pembangunan atraksi futuristik seperti Museum of the Future dan layanan concierge berbasis AI.

Paket stopover yang menarik dan kemudahan fasilitas digital menjadikan Dubai salah satu kota paling adaptif terhadap wisatawan modern.

7. Amsterdam, Belanda

Amsterdam memilih jalur berbeda dengan menekan promosi dan berfokus pada manajemen pengunjung.

Kota ini menerapkan sistem zonasi dinamis berbasis data real-time untuk mengatur kepadatan turis, serta membatasi pembangunan hotel baru di pusat kota.

Langkah ini menjaga kualitas hidup warga sekaligus menciptakan pengalaman wisata yang lebih damai dan autentik.

Baca juga: 7 Kota di Indonesia dengan Pertumbuhan Hotel dan Hunian Wisata Tercepat Tahun 2025

Ketujuh kota di atas menunjukkan bahwa masa depan pariwisata tidak lagi bergantung pada promosi semata, melainkan pada inovasi, keseimbangan, dan keberlanjutan.

Bali, dengan segala potensi dan strategi barunya, kini berada di barisan kota dunia yang mampu beradaptasi dengan tren global dan tetap menjunjung kearifan lokal.

(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Terbuka Surakarta/ Sayyida Aulia Rahma)