Breaking News:

Terkini Nasional

Alasan Pembatalan Visa Atlet Israel yang akan Bertanding di Jakarta, Hanya Undang Kemarahan Publik

Visa delegasi atlet Israel dibatalkan, Menko Yusril sebut ini sejalan dengan pemerintah soal two state solution.

YouTube/@Olympic
ATLET ISRAEL - Atlet Israel Artem Dolgopyat saat berlaga di Olympic 2020, (1/9/2021). Terbaru, atlet Israel ditolak bertanding di Indonesia, Kamis (9/10/2025). 

Menurutnya Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel selama Israel belum mengakui kemerdekaan Palestina.

Adapun sikap ini adalah bentuk dukungan kepada skema two state solution (solusi dua negara) yang digaungkan pemerintah terhadap genosida yang terjadi di Palestina oleh Israel.

Sikap ini disampaikan pula secara eksplisit pada pidato Prabowo di Sidang Umum PBB ke-80.

"Kita harus menjamin kenegaraan Palestina, tetapi Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui negara Israel dan kami akan mendukung segala jaminan keamanan bagi Israel," kata Prabowo pada Kamis (23/9/2025), dikutip dari Kompas.com.

Adapun ide soal two state solution ini menjadi pro dan kontra di kalangan akademisi.

Pro dan Kontra Two State Solution

Pada dasarnya, keputusan two state solution untuk konflik Israel Palestina sudah diteken pada Deklarasi New York yang digelar Kamis (22/9/2025).

Isinya kurang lebih menyoal agar Palestina dapat berdiri sendiri sebagai sebuah negara yang aman dan dukungan kepada solusi dua negara. 

Sementara Hamas sebagai parpol berkuasa dan kelompok bersenjata di Palestina harus menyerahkan senjata mereka.

Kendati sudah diteken oleh 142 negara pda Deklarasi New York, solusi dua negara masih menjadi perdebatan di kalangan ahli.

Baca juga: Mensesneg Beberkan Isi Pertemuan 4 Mata antara Prabowo dengan Jokow, Lanjut Kumpulkan Para Menteri

Misalnya dikutip oleh ANTARA, Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta Asep Setiawan mengatakan jika solusi dua negara jadi pilihan yang paling realistis untuk perdamaian di Gaza.

“Poinnya adalah pengakuan negara-negara besar, seperti Inggris, kemudian Perancis, Kanada dan negara-negara ini termasuk Australia, ini merupakan salah satu angin segar sebelumnya yang kemudian harus ditegakkan," kata Asep Setiawan, Selasa (7/10/2025).

"Jadi tidak ada lagi gagasan mengungsikan seluruh Gaza,” imbuhnya.

Adapun komentar lain datang dari Guru Besar Universitas Indonesia Heru Seusetyo.

Heru Susetyo menganggap jika two state solution yang ada di Deklarasi New York tidak sepenuhnya berpihak kepada masyarakat Palestina.

Halaman 2 dari 3
Tags:
AtletVisaIsraelJakarta
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved