Terkini Nasional
Alasan Menkeu Purbaya Potong DBH Jakarta Rp20 Triliun
Menkeu Purbaya potong DBH Jakarta, namun sebut bakal kembalikan lagi saat ekonomi sudah membaik.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melakukan rapat dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung.
Pertemuan ini dilakukan guna membahas sejumlah hal, termasuk pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) Jakarta yang lebih besar dibanding daerah lain.
Adapun jumlah DBH Jakarta yang dipotong sebanyak Rp20 triliun.
"Itu kita lakukan karena ada keterbatasan di sisi fiskal, tapi ketika ekonomi sudah berbalik ketika pendapatan dari pajak dan kegiatan lain meningkat menjelang pertengahan triwulan kedua akhir 2026 saya akan upayakan evaluasi pendapatan seperti apa," ungkap Pubaya Yudhi Sadewa pada Selasa (7/10/2025), dikutip dari YouTube KompasTV.
"Nanti kalau perkiraannya lebih saya akan kembalikan lagi ke daerah," imbuhnya.
Baca juga: Purbaya bakal Tetap Potong Anggaran MBG jika Tidak Terserap Baik, Luhut: MBG Justru Gerakkan Ekonomi
Selain soal DBH, pada kesempatan itu juga Pramono Anung menyampaikan jika pihaknya bakal membangun Gedung Bank DKI di wilayah Sudirman Central Business District (SCBD).
Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi hal ini dengan terbuka.
Dirinya mengaku senang saat rencana ini dikeluarkan karena berpotensi mendorong aktivitas perkeonomian, penciptaan tenaga kerja, dll.
"Saya minta ke Pak Gubernur kalau bisa dimulai tahun ini juga (pembangunannya)," tukas Purbaya Yudhi Sadewa.
Kemudian, Pramono Anung juga menyinggung soal kucuran dana Rp200 triliun yang diberikan Purbaya Yudhi Sadewa ke himpunan bank milik daerah (Himbara).
Sebelumnya, pada Senin (15/9/2025) Purbaya Yudhi Sadewa menempatkan dana pemerintah Rp200 triliun ke Himbara dengan tujuan agar bank menurunkan bunga pinjaman maupun bunga deposito.
Melalui strategi ini, Purbaya Yushi Sadewa menilai jika nantinya masyarakat yang memiliki uang tidak ragu membelanjakan uangnya, pun juga tidak ragu meminjam ke perbankan.
Dalam hal ini, Pramono Anung meminta kepada Menkeu agar dana Rp200 triliun yang diberikan ke Himbara dapat dimanfaatkan pula oleh BUMD di Jakarta.
Menkeu turut menyambut baik rencana ini.
Ia bahkan berencana menambah dana khusus untuk Bank Jakarta jika memang Bank Jakarta mampu menyerap dengan baik.
"Saya taruh di Himbara yang Rp 200 triliun."
"Gimana kalau saya tambah beberapa puluh triliun ke Bank Jakarta?"
"Saya tanya tadi ke Pak Gubernur apakah Bank Jakarta bisa nyerap?"
" Jangan sampai saya kasih duit panik ngurusnya, waduh enggak bisa nyalurkan."
"Kata Pak Gubernur bisa," jelas Pubaya Yudhi Sadewa.
Nantinya, dana pemerintah yang disalurkan ke Bank Jakarta ini akan digunakan untuk biaya kredit sektor UMKM dan sektor usaha lain di Jakarta.
Kinerja Menkeu Purbaya Menurut Ahli

Eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, sempat mengunggah postingan di platform X pribadinya @mohmahfudmd terkait Purbaya Yudhi Sadewa.
Unggahan tersebut bernada pujian kepada sang Menkeu yang menyatakan jika kinerja Purbaya Yudhi Sadewa baik.
Hal ini karena Mahfud MD menilai Purbaya Yudhi Sadewa mampu melakukan strategi ekonomi dengan apik selain pungutan pajak kepada rakyat.
Analis Kebijakan Ekonomi APINDO, Ajib Hamdani juga pernah mengomentari kinerja Purbaya Yudhi Sadewa yang ia bandingkan dengan Sri Mulyani.
Menurutnya, Menkeu Purbaya dianggap lebih dekat dengan kebijakan moneter daripada fiskal.
Menurutnya tantangan Purbaya masih ada di masalah transparansi pengelolaan fiskal dan reformasi pajak yang berkeadilan.
"Nah ini yang perlu dielaborasi dengan baik oleh menteri yang baru," kata Ajib Hamdani pada (9/9/2025), dikutip dari YouTube Kompas.com.
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Airlangga/Afifah Alfina)
Baca Berita Selanjutnya di Google News
Alasan Menkeu Purbaya Potong DBH Jakarta Rp20 Triliun |
![]() |
---|
Seluruh Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Ditemukan, Pakar: Keluarga Korban Bisa Ajukan Tuntutan |
![]() |
---|
Mensesneg Beberkan Isi Pertemuan 4 Mata antara Prabowo dengan Jokow, Lanjut Kumpulkan Para Menteri |
![]() |
---|
Menteri PU Sebut Hanya 50 dari 42 Ribu Ponpes di Indonesia yang Punya Izin Bangunan |
![]() |
---|
Buntut Pertemuan Prabowo dan Jokowi: Kata Mensesneg soal Isi Diskusi 4 Mata hingga Menteri Berkumpul |
![]() |
---|