Breaking News:

Makan Bergizi Gratis

Ini Penjelasan Kenapa Hiu Tidak Boleh Dikonsumsi: Kandungan Merkuri Tinggi dan Merusak Ekosistem

Simak penjelasan mengapa ikan hiu tidak boleh dikonsumsi, kandungan merkuri tinggi mengintai.

Penulis: Magang TribunWow
Editor: Yonatan Krisna
Tribunnews.com/ Rina Ayu
Progam Makan Bergizi Gratis (MBG) diujicobakan di SDN Pasar Ranji 04, Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Cikarang, Jumat (29/11/2024). 

TRIBUNWOW.COM - Menu ikan hiu goreng pada Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga jadi penyebab keracunan 24 siswa dan seorang guru di SDN 12 Benua Kayong, Ketapang pada Selasa (23/9/2025).

Menurut Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang, menu ikan hiu goreng sesuai dengan kearifan lokal daerah setempat.

Ia menyebutkan baru dua kali memberikan sekolah tersebut menu ikan hiu goreng.

Dirinya juga menyebut jika ikan hiu adalah makanan yang biasa dikonsumsi di Ketapang.

"Jadi sebetulnya begini, menu apapun itu kan karena judulnya kearifan lokal."

"Jadi apa yang menjadi kearifan lokal, ya kita gunakan,” kata Nanik pada Kamis (25/9/2025) dilansir dari Kompas.com.

Menurut temuan investigasi yang Nanik S Deyang sampaikan, ada tumpang tindih antara keracunan dengan faktor alergi makanan.

Jadi kasus tersebut semata-mata tidak sepenuhnya disebabkan oleh keracunan.

Ia turut menambahkan jika sebelum MBG dijalankan sudah lebih dulu dilakukan pendataan terkait alergi siswa di sekolah.

Namun, ia juga tidak menampik jika kemungkinan ada kelalaian di lapangan.

Baca juga: Usulan Berbagai Pihak soal Kasus Keracunan MBG, Mensesneg: Yang Terbaik untuk Saat Ini Dikerjakan

Ikan Hiu Jarang Dikonsumsi Anak-anak

Di satu sisi, pernyataan Nanik S Deyang bertentangan dengan Kepala Regional MBG Kalbar, Agus Kurniawi. 

Agus Kurniawi menyebut jika ikan hiu jarang dikonusmsi anak, serta ada potensi kandungan zat berbahaya seperti merkuri.

“Harusnya menu yang dipilih itu yang digemari siswa."

"Anak-anak jarang sekali mengonsumsi ikan hiu."

"Bisa saja ikan hiu ini memiliki kandungan merkuri."

"Itu yang sangat saya sesalkan,” ujar Agus Kurniawi dilansir dari Kompas.com pada Jumat (26/9/2025).

Kandungan Merkuri Tinggi

Dilansir dari keikoconservation, ikan dan biota laut pada dasarnya turut tercemar oleh limbah-limbah yang dibuang manusia ke laut.

Hiu sebagai puncak rantai makanan menjadikan dirinya makhluk hidup dengan tingkat akumulasi merkuri dan rancun dalam kadar tinggi.

Ini yang menyebabkan hiu tidak aman dikonsumsi.

Kendati demikian, banyak pendapat untuk memakan hiu yang lebih kecil karena dinilai belum banyak terpapar merkuri dan racun lain di laut.

Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar.

Sebab, selain merkuri yang patut diwaspadai, ada zat berbahaya lain seperti PCB (Polychlorinated Biphenyls) dan DDT (Dichlorodiphenyltrichloroethane) yang dapat ditularkan induk hiu ke bayi hiu.

Baca juga: Jabar Sudah Siapkan Rp 1 Triliun untuk MBG, Bey Machmudin Serahkan Penggunaan ke Dedi Mulyadi

Di samping banyaknya zat berbahaya yang mungkin dibawa hiu, mengonsumsi hiu sendiri tidak disarankan. 

Hal ini karena hiu pada dasarnya lambat mencapai kematangan seksual dan tidak bereproduksi di awal kehidupannya. 

Mengonsumsi hiu artinya dapat merusak ekosistem mereka.

(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Airlangga/Afifah Alfina)

Baca Berita Selanjutnya di Google News 

Tags:
Makan Bergizi GratisHiuPresiden Prabowo
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved