Ter Stegen menolak karena laporan tersebut tidak sesuai kenyataan.
Ia bersikukuh bahwa masa pemulihannya hanya tiga bulan, bukan empat.
Sang kiper menyebut tindakannya didasari Undang-Undang Perlindungan Data yang melindungi privasi medisnya.
Barcelona kemudian dianggap melakukan langkah "akal-akalan" demi menghemat hingga 49,8 juta euro (Rp 946 milliar) dari total gaji Ter Stegen selama tiga tahun.
Bahkan bonus senilai 3,5 juta euro (Rp 66,4 juta) milik sang kiper untuk musim lalu pun hangus lantaran ia tidak dimainkan di laga terakhir oleh Hansi Flick.
Keputusan tersebut diduga bagian dari taktik klub untuk menghindari kewajiban finansial terhadap pemain.
Dengan situasi yang kian panas ini, masa depan Ter Stegen di Barcelona tampak semakin suram.
Padahal, kiper berusia 33 tahun itu telah menjadi salah satu pilar penting klub selama lebih dari satu dekade, mengantarkan 17 gelar termasuk Liga Champions 2015.
Namun tampaknya, loyalitas di era krisis finansial bukan lagi jaminan bagi siapa pun di Barcelona.
(TribunWow.com/Peserta magang dari Universitas Sebelas Maret/Eka Herdianto B)
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News.