Liga Spanyol

Marc-Andre ter Stegen Dicopot Jadi Kapten Barcelona, Tolak Skema Licik Potong Gaji

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LIGA SPANYOL - Marc-Andre ter Stegen bersama ptim Barcelonan mengangkat piala La Liga Musim 2024/2025, Selasa (20/5/2025), Marc-Andre ter Stegen kehilangan ban kapten nya usai menolak skema medis yang disinyalir akal-akalan Barcelona untuk memotong gajinya.

TRIBUNWOW.COM - Hubungan antara Marc-Andre ter Stegen dan Barcelona resmi berada di titik terendah.

Sang kiper veteran asal Jerman kehilangan ban kaptennya meski masih terikat kontrak hingga 2028.

Semua bermula dari satu keputusan yang ia ambil: menolak menyerahkan data medis pribadinya ke La Liga.

Baca juga: Culers Full Senyum: 1 Jantung Pertahanan Tegaskan Komitmen Bertahan di FC Barcelona, Rumor Out Sirna

Dilansir TribunWow dari Catalunya Radio via Barca Universal, Barcelona mencabut ban kapten dari Ter Stegen karena sang pemain tengah menjalani proses disipliner.

Manajer Hansi Flick dikabarkan akan mengeluarkan Ter Stegen dari kelompok kapten atas permintaan klub, Rabu (6/8/2025).

Hal ini dipicu oleh penolakan sang kiper untuk menandatangani laporan medis yang harus dikirim ke operator Liga Spanyol.

Barcelona menilai keputusan Ter Stegen bertentangan dengan nilai-nilai kepemimpinan.

Mereka menganggap seorang kapten tidak pantas menolak kebijakan klub, apalagi di tengah ketegangan seperti sekarang.

Bahkan, Mundo Deportivo telah mengonfirmasi bahwa dokumen pencopotan ban kapten tersebut sudah berjalan.

Klub juga sedang berupaya mencari celah legal untuk tetap bisa mengirim data medis ke La Liga tanpa izin pemain.

Dibuang karena Tak Mau Main Mata Soal Gaji?

Di balik konflik ini, terungkap skenario besar yang menjadi pemicunya. 

Dikutip dari Mundo Deportivo, Barcelona berusaha memanfaatkan absennya Ter Stegen untuk mendaftarkan pemain baru, seperti Joan Garcia atau Wojciech Szczesny.

Caranya adalah dengan mengklaim status cedera jangka panjang yang memungkinkan klub mengalihkan sebagian besar gaji sang kapten hingga 80 persen untuk alokasi pemain baru.

Namun skenario ini membutuhkan tanda tangan Ter Stegen pada laporan medis yang menyatakan bahwa ia akan absen lebih dari empat bulan.

Ter Stegen menolak karena laporan tersebut tidak sesuai kenyataan.

Ia bersikukuh bahwa masa pemulihannya hanya tiga bulan, bukan empat.

Sang kiper menyebut tindakannya didasari Undang-Undang Perlindungan Data yang melindungi privasi medisnya.

Barcelona kemudian dianggap melakukan langkah "akal-akalan" demi menghemat hingga 49,8 juta euro (Rp 946 milliar) dari total gaji Ter Stegen selama tiga tahun.

Bahkan bonus senilai 3,5 juta euro (Rp 66,4 juta) milik sang kiper untuk musim lalu pun hangus lantaran ia tidak dimainkan di laga terakhir oleh Hansi Flick.

Keputusan tersebut diduga bagian dari taktik klub untuk menghindari kewajiban finansial terhadap pemain.

Dengan situasi yang kian panas ini, masa depan Ter Stegen di Barcelona tampak semakin suram.

Padahal, kiper berusia 33 tahun itu telah menjadi salah satu pilar penting klub selama lebih dari satu dekade, mengantarkan 17 gelar termasuk Liga Champions 2015.

Namun tampaknya, loyalitas di era krisis finansial bukan lagi jaminan bagi siapa pun di Barcelona.

(TribunWow.com/Peserta magang dari Universitas Sebelas Maret/Eka Herdianto B)

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News.