أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عََلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اسْتَوَى عَلَى بَعِيْرِهِ خَارِجاً إِلَى سَفَرٍ كَبَّرَ ثَلاًثاً ثُمَّ قَالَ (سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هٰذَا وَمَاكُنَّالَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّا اِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ). (رواه مسلم وابوداود والنسائي)
Artinya: "Apabila Nabi saw mengendarai kendaraannya untuk melakukan suatu perjalanan, maka beliau bertakbir tiga kali. Kemudian beliau membaca, “Mahasuci (Allah) yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.” (HR Muslim, Abµ Dawud, dan an-Nasa’i).
Adapun, ketika hendak berkendara sebaiknya memperhatikan etika dan adabnya supaya dapat melakukan perjalan dengan baik dan tidak terdapat gangguan.
Baca juga: Bacaan Niat Sholat Idul Adha, Tata Cara, hingga Doa yang Dibaca setelah Sholat dan Terjemahannya
Berikut adab berkendara yang bisa diperhatikan seorang muslim, dikutip dari buku Adab dan Doa Sehari-hari untuk Muslim Sejati karya Thoriq Aziz Jayana yang terbit pada tahun 2018:
1. Mengucapkan niat bahwa berkendara ini adalah untuk kebaikan dan semata-mata untuk Allah SWT.
2. Bersyukur dengan kendaraan yang ada dan meyakini bahwa Allah SWT akan memberikan perlindungan terhadap kita.
3. Memperhatikan kelengkapan dan keamanan kendaraan.
4. Membaca basmalah dan berdoa ketika akan mengendarai kendaraan.
5. Mengucapkan takbir ketika menemui jalanan yang terjal.
6. Mematuhi peraturan lalu lintas dan menghormati pengendara lain.
(TribunWow.com/Peserta magang dari Universitas Islam Negeri Salatiga/Siti Khoirunisa)