"Terlepas dari semua ini, saya baru saja mengetahui bahwa Bibi telah dipanggil ke Pengadilan pada hari Senin karena melanjutkan kasus yang sudah berlangsung lama dan bermotif politik ini untuk merugikannya," tulis Trump.
Lebih lanjut, Donald Trump menambahkan tidak ada orang lain yang dapat bekerja lebih harmonis dengan AS selama perang selain Netanyahu.
Baca juga: Media Israel Buka Suara soal Langkah Diplomasi Prabowo, Bandingkan dengan Kepemimpinan Jokowi
"Amerika Serikat-lah yang menyelamatkan Israel, dan kini Amerika Serikat-lah yang akan menyelamatkan Bibi Netanyahu," tulis Trump.
Sementara itu, dikutip dari BBC, Netanyahu membantah tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan, yang telah menyeretnya ke pengadilan sejak 2020.
Netanyahu menulis postingannya sendiri yang berterima kasih kepada Trump "atas dukungan Anda yang mengharukan bagi saya dan dukungan luar biasa Anda bagi Israel".
Di sisi lain, Pemimpin oposisi utama Israel Yair Lapid mengkritik pernyataan Trump, dengan mengatakan dia tidak boleh "campur tangan dalam proses hukum negara merdeka".
Yair Lapid menduga upaya intervensi itu mungkin merupakan bagian dari langkah yang direncanakan Trump.
"Saya berharap dan berasumsi bahwa ini adalah hadiah yang (Trump) berikan kepada (Netanyahu) karena dia berencana untuk menekannya terkait Gaza dan memaksanya untuk melakukan kesepakatan penyanderaan yang akan mengakhiri perang," kata Yair Lapid kepada situs berita Israel Ynet.
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)