TRIBUNWOW.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali ikut campur terkait konflik Timur Tengah.
Sebagai sekutu, Donald Trump tak hanya membantu Israel melawan negara-negara lawan, tapi juga turut membantu 'menyelamatkan' PM Israel Benjamin Netanyahu dari belenggu kasus korupsi.
Dilansir TribunWow.com dari axios, Kamis (26/6/2025), Donald Trump bahkan melakukan intervensi dengan menyerukan agar sidang korupsi Netanyahu "segera dibatalkan", atau "memberikan pengampunan."
Komentar Trump dalam sebuah unggahan di akun Truth Social miliknya, merupakan intervensi yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh seorang presiden AS dalam proses hukum di sekutu demokrasi lainnya.
Baca juga: Imbas Serang Iran, Donald Trump Langsung Didemo Besar-besaran Warga AS, Terancam Dimakzulkan
Tak jelas apa yang mendorong Donald Trump menyerukan hal tersebut.
Donald Trump jarang berbicara di hadapan publik terkait persidangan Netanyahu di masa lalu.
Namun, Trump baru-baru ini tampak frustrasi dengan perdana menteri Israel atas gencatan senjata dengan Iran.
Diketahui, Benjamin Netanyahu diadili atas tiga tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.
Netanyahu dituduh menerima hadiah lebih dari $200.000 (Rp 3,24 miliar) dari pengusaha dan memberikan keuntungan regulasi senilai ratusan juta dolar kepada taipan telekomunikasi.
Uang ini sebagai imbalan atas liputan pers yang menguntungkan di situs web yang dimiliki oleh pengusaha yang sama.
Sidang Netanyahu telah berlangsung selama empat tahun, sebagian karena perdana menteri telah menggunakan berbagai taktik penundaan hukum.
Mantan kepala Shin Bet Israel mengklaim Netanyahu mencoba menggunakan kekuasaan eksekutifnya untuk menunda persidangannya.
Terkait hal ini, Trump menulis bahwa dia "Terkejut mendengar" bahkan setelah perang dengan Iran, Israel masih "terus melanjutkan Perburuan Penyihir yang konyol" terhadap Netanyahu.
Trump menekankan bahwa ia dan Netanyahu "baru saja melewati neraka bersama-sama" selama perang dengan Iran.
"Hasilnya adalah sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh siapa pun, yaitu penghapusan total salah satu Senjata Nuklir terbesar dan terkuat di dunia," tulis presiden.
"Terlepas dari semua ini, saya baru saja mengetahui bahwa Bibi telah dipanggil ke Pengadilan pada hari Senin karena melanjutkan kasus yang sudah berlangsung lama dan bermotif politik ini untuk merugikannya," tulis Trump.
Lebih lanjut, Donald Trump menambahkan tidak ada orang lain yang dapat bekerja lebih harmonis dengan AS selama perang selain Netanyahu.
Baca juga: Media Israel Buka Suara soal Langkah Diplomasi Prabowo, Bandingkan dengan Kepemimpinan Jokowi
"Amerika Serikat-lah yang menyelamatkan Israel, dan kini Amerika Serikat-lah yang akan menyelamatkan Bibi Netanyahu," tulis Trump.
Sementara itu, dikutip dari BBC, Netanyahu membantah tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan, yang telah menyeretnya ke pengadilan sejak 2020.
Netanyahu menulis postingannya sendiri yang berterima kasih kepada Trump "atas dukungan Anda yang mengharukan bagi saya dan dukungan luar biasa Anda bagi Israel".
Di sisi lain, Pemimpin oposisi utama Israel Yair Lapid mengkritik pernyataan Trump, dengan mengatakan dia tidak boleh "campur tangan dalam proses hukum negara merdeka".
Yair Lapid menduga upaya intervensi itu mungkin merupakan bagian dari langkah yang direncanakan Trump.
"Saya berharap dan berasumsi bahwa ini adalah hadiah yang (Trump) berikan kepada (Netanyahu) karena dia berencana untuk menekannya terkait Gaza dan memaksanya untuk melakukan kesepakatan penyanderaan yang akan mengakhiri perang," kata Yair Lapid kepada situs berita Israel Ynet.
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)