Terkini Daerah

Diksar Berujung Maut, Mahasiswa Unila Dipaksa Jalan 15 Jam, Istirahat 5 Menit, hingga Minum Spiritus

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SEMASA HIDUP - Mahasiswa jurusan bisnis digital FEB Unila Pratama Wijaya Kusuma semasa hidupnya. Pratama meninggal dunia setelah disiksa senior setelah mengikuti diksar, Rabu (28/4/2025).

Disuruh Jalan 15 Jam, Diberi Istirahat cuma 5 Menit

Rekan Pratama yang turut ikut dalam diksar tersebut, Muhammad Arnando Al Faaris, juga mengaku mengalami penyiksaan serupa.

Faaris menuturkan selain dirinya dan Pratama, ada empat rekannya yang turut disiksa oleh senior saat mengikuti diksar.

Dia mengungkapkan awal mula siksaan diperolehnya ketika pada 11 November 2024  disuruh untuk membawa tas dengan beban berat.

"Kami dikumpulkan di Desa Talang Mulya, HP dan dompet dikumpulkan. Mulai kegiatan harus menyelesaikan dengan datang berenam dan pulang berenam," kata Faaris pada Kamis (29/5/2025).

Faaris menuturkan selanjutnya peserta diksar disuruh melakukan perjalanan selama 15 jam dengan istirahat minim.

Akibatnya, rekan Faaris sampai tidak kuat lagi berjalan dan sempat meminta kepada seniornya untuk beristirahat.

Namun, bukannya menyanggupi permintaan rekan Faris, senior tersebut justru menyuruh agar perjalanan tetap dilanjutkan dengan memberi tongkat.

Baca juga: Terjerat Pinjol, Ibu di Depok Tega Jual Anaknya, Korban Disiksa agar Mau Layani Pria Hidung Belang

"Tidak bisa pulang duluan atau istrahat panjang, istirahat hanya saja 5-30 menit. Jadi dalam perjalanan, teman saya kakinya sudah tidak kuat lagi karena membawa tas gunung yang berat."

"Bukannya beban dikurangi tapi malah kasih tongkat untuk berjalan," kata Faaris.

Faaris mengatakan dirinya dan rekannya akan disuruh push up sebanyak 25 kali jika tidak melanjutkan perjalanan.

Dia menyebut fisik Pratama adalah yang paling lemah dibanding rekan lainnya.

Hal tersebut dibuktikan dengan kaki Pratama yang terluka saat akan melepaskan sepatu.

Lalu, punggung Pratama juga berwarna merah diduga akibat membawa tas dengan beban terlalu berat.

"Kami juga harus bangun tenda dengan kayu ranting, kalau tidak hafal yel-yel akan dihukum push up lagi," tambahnya. 

Halaman
123