Terkini Daerah

Fakta Wanita Mutilasi Ibu di Cianjur: Beraksi Dibantu Ayah, Jasad Korban Dibiarkan Tergeletak 4 Hari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANAK MUTILASI IBU - Ilustrasi Pembunuhan. Warga Kampung Cikadongdong, Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, digegerkan dengan pembunuhan sadis yang terjadi di wilayahnya, Senin (20/4/2025).

TRIBUNWOW.COMĀ - Warga Kampung Cikadongdong, Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, digegerkan dengan pembunuhan sadis yang terjadi di wilayahnya.

Pembunuhan keji ini dilakukan oleh wanita bernama Yanti (34), dibantu sang ayah, Cahya (53), Senin (20/4/2025).

Sementara korban adalah ibu kandung Yanti, Lilis (54).

Tak hanya membunuh dan memutilasi Lilis, anak Yanti, N (3) juga turut dihabisi lantaran pelaku takut perbuatannya ketahuan.

Ironisnya, setelah membunuh, pelaku membiarkan jasad korban tergeletak begitu saja di dalam rumah selama empat hari.

Berikut rangkuman fakta kasus wanita mutilasi ibu di Cianjur yang menggemparkan publik:

Baca juga: Kasus Mutilasi Serang: Pelaku Awalnya Jemput lalu Ajak Korban Makan Bakso hingga COD Barang

Kronologi

Peristiwa pembunuhan tersebut berawal saat Yanti datang ke rumah orangtuanya di Sukaresmi.

Saat itu, ia datang bersama anaknya N dan bermalam di rumah orangtuanya.

Kemudian, suami Yanti sekaligus ayah dari N, Jujuh (50) datang menyusul untuk menengok dan melihat kondisi anaknya di rumah korban Lilis, Senin (21/4/2025) siang.

Setelah Jujuh pulang, Yanti menghabisi ibu kandungnya sendiri, Lilis dengan cara dicekik, Senin (20/4/2025) malam.

Setelah itu, Yanti menghabisi anaknya sendiri, N, karena merasa terganggu saat membunuh Lilis dan takut perbuatan kejinya terbongkar.

Setelah membunuh ibu kandung dan anaknya sendiri, Yanti tidak langsung menghilangkan jejak.

Ia sempat membiarkan jenazah kedua korban tergeletak di dalam rumah selama empat hari.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, lokasi rumah yang cukup jauh dari permukiman warga membuat tak seorang pun mencurigai keberadaan jenazah, bahkan tidak mencium bau menyengat dari dalam rumah.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, mengungkapkan pelaku sengaja membiarkan tubuh kedua korban untuk memudahkan proses mutilasi.

Halaman
12