"Laga kemarin itu level Renpam high risk match, dan Arema FC sudah penuhi semuanya,"
"Kami prihatin kejadian pelemparan bus Persik terjadi di area zona 4 di luar area stadion yang menjadi konsen pihak keamanan," bebernya.
Baca juga: Nasib Arema FC: Meski Sudah Minta Maaf ke Persik soal Pelemparan Bus, tapi Masih Didesak 2 Hal Ini
Dari sisi produksi pertandingan, Inal mengatakan kalau dalam dua pertandingan Arema FC di Stadion Kanjuruhan menelan dana lebih dari Rp 1 Miliar.
Pertama ialah untuk Charity Games (laga persahabatan) dan pertandingan resmi Liga 1 menghadapi Persik Kediri.
Dana tersebut dibuat untuk melakukan berbagai peningkatan sesuai dengan regulasi dan kebutuhan rencana pengamanan (Renpam).
"Dari sisi produksi semua upgrading kita lakukan mulai ring 1, ring 2, sampai ring 4 sesuai regulasi dan kebutuhan Renpam,"
"Kami memahami semua harus dilakukan untuk kepentingan dan keamanan jalannya pertandingan, kami memahami ini (Stadion Kanjuruhan)," katanya.
Manajemen Arema FC merasa menjadi pihak yang selalu disalahkan atas berbagai permasalahan yang timbul termasuk pelemparan bus tim tamu.
"Manajemen selalu jadi bahan cercaan, seolah pelaku utamanya pelemparan bus , entah itu oknum atau seseorang atau kelompok yang merasa bahwa perilakunya tidak salah,"
"Sekali lagi kejadiannya terjadi di area zona 4 di luar kawasan stadion dan jauh dari kewenangan Panpel. Semestinya bisa diantisipasi,” tutur Yusrinal.
Dia mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas insiden pelemparan bus Persik Kediri.
Baca juga: Pelatih Persik Buka Suara Pasca Jadi Korban Pelemparan Batu usai Lawan Arema FC: Kita Hanya Kaget
"Polisi harus tangkap dan ungkap pelaku dan motif pelemparan bus Persik Kediri,"
"Jika pelaku kecewa dengan terkait penyelenggaraan atau kecewa karena Arema FC kalah, kenapa tidak dilimpahkan ke kami?" ujar Yusrinal.
Atas kejadian ini manajemen Arema FC menyerukan perubahan dan introspeksi bagi semua pihak terkait.
Arema FC juga menpertimbangkan terkait masa depan Singo Edan dalam sisa kompetisi Liga 1 musim ini, terutama mengenai kemungkinan tidak bermain di kandang sendiri.
"Semua harus berubah, manajemen sudah selalu jalankan semua arahan dan masukan,"
"Berbagai forum komunikasi pun sudah kami lakukan antar stakeholder. Ayo berpakta integritas, jangan semuanya salah manajemen, intropeksilah," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Manajemen Arema FC Kecewa pada Stakeholders : Kejadian di Luar Zona 4 Bukan Kewenangan Panpel !