"Indonesia, 2025. Seorang pelatih tidak dibayar selama 4–5 bulan—dan sekarang dia dipecat. Ini tidak dapat diterima," cuit Ruxi mengomentari pemecatan Gilbert Agius dari PSIS Semarang.
Ruxi menilai jika sepak bola Indonesia ingin maju, maka pelatih dan para pemain harus diperlakukan secara profesional.
"Jika kita benar-benar ingin memajukan sepak bola Indonesia, pelatih dan pemain berhak mendapatkan perlakuan profesional yang mendasar. Tanpa itu, bagaimana kita bisa mengharapkan permainan ini berkembang?," lanjutnya.
Baca juga: Bocoran A1 soal Pelatih Gilbert Agius Out di Tengah Perjuangan PSIS Semarang Keluar Zona Degradasi
Tak cuma Ruxi saja yang sempat mengomentari pemecatan Gilbert Agius oleh PSIS Semarang.
Mantan pelatih PSIS Semarang di Liga 1 2021 lalu, yakni Dragan Djukanovic pun sempat terpantau mengomentari dipecatnya Gilbert Agius.
Menurut Dragan Djukanovic, pemecatan Gilbert Agius adalah blunder karena PSIS Semarang sedang berjuang untuk keluar dari zona merah Liga 1 2024.
"A genius move, now that there are no more chances for survival in the 1st league, or only theoretical ones. These people always surprise me and make me laugh?!
(Langkah yang jenius, sekarang tidak ada lagi kesempatan untuk bertahan di Liga 1, atau secara teori. Orang-orang ini selalu mengejutkanku dan membuatku tertawa,-red)," komentar Dragan Djukanovic.
Menarik untuk dinantikan bagaimana kiprah PSIS Semarang di Liga 1 2024 tanpa seorang Gilbert Agius.
(TribunWow.com)