TRIBUNWOW.COM - Mantan pemain PSIS Semarang asal Spanyol, Roger Bonet alias Ruxi ikut mengomentari pemecatan Gilbert Agius dari Laskar Mahesa Jenar dan membeberkan nasib apes sang pelatih.
Gilbert Agius baru-baru ini dipecat dari kursi kepelatihan PSIS Semarang pasca pekan ke-30 Liga 1 2024 berakhir.
Pemecatan Gilbert Agius tersebut disinyalir karena performa buruk PSIS Semarang yang tak kunjung menang dalam 10 laga terakhir dan membuat Laskar Mahesa Jenar kans terdegradasi.
Baca juga: Gilbert Agius Dipecat PSIS Semarang, 1 Sosok Mantan Langsung Sindir Tajam: Langkah yang Jenius
Lewat Instagram @psisfcofficial pada Selasa (29/4), kabar pemecatan Gilbert Agius oleh PSIS Semarang dapat diketahui.
Sebagai ganti Gilbert Agius, PSIS Semarang akan dipimpin oleh caretaker Muhammad Ridwan hingga akhir gelaran Liga 1 2024.
"PSIS Semarang resmi akhiri kontrak pelatih Gilbert Agius. Manajemen PSIS menunjuk Muhammad Ridwan sebagai caretaker di sisa kompetisi Liga 1 2024/25."
"Thankyou for everything, Coach Gilbert Agius," unggah PSIS Semarang.
Gilbert Agius tercatat sudah memimpin PSIS Semarang sebanyak 73 pertandingan selama hampir tiga musim memoles Laskar Mahesa Jenar di Liga 1 Indonesia.
Selama menukangi PSIS Semarang, Gilbert Agius menorehkan 1,15 rataan poin per laga via Transfermarkt dan sempat membawa Laskar Mahesa Jenar finis di peringkat keenam di Liga 1 2023 kemarin.
Baca juga: BREAKING NEWS Gilbert Agius Resmi Angkat Kaki dari PSIS Semarang, Panser Biru dan Snex Auto Hujat
Ternyata, pemecatan Gilbert Agius oleh PSIS Semarang tersebut mendapat sorotan dari mantan bek Laskar Mahesa Jenar, yakni Ruxi.
Ruxi merupakan satu pemain asing PSIS Semarang di Liga 1 2024 yang sempat mundur lebih cepat karena adanya tunggakan gaji yang ia alami layaknya Evandro Brandao.
Lewat cuitan X pribadinya @ruxiiii4 pada Selasa (29/4), tampak Ruxi kurang setuju dengan cara PSIS Semarang memperlakukan Gilbert Agius.
Bahkan, Ruxi menyebut Gilbert Agius sudah menjalani empat sampai lima bulan bekerja tanpa digaji oleh PSIS Semarang.
"Indonesia, 2025. Seorang pelatih tidak dibayar selama 4–5 bulan—dan sekarang dia dipecat. Ini tidak dapat diterima," cuit Ruxi mengomentari pemecatan Gilbert Agius dari PSIS Semarang.
Ruxi menilai jika sepak bola Indonesia ingin maju, maka pelatih dan para pemain harus diperlakukan secara profesional.
"Jika kita benar-benar ingin memajukan sepak bola Indonesia, pelatih dan pemain berhak mendapatkan perlakuan profesional yang mendasar. Tanpa itu, bagaimana kita bisa mengharapkan permainan ini berkembang?," lanjutnya.
Baca juga: Bocoran A1 soal Pelatih Gilbert Agius Out di Tengah Perjuangan PSIS Semarang Keluar Zona Degradasi
Tak cuma Ruxi saja yang sempat mengomentari pemecatan Gilbert Agius oleh PSIS Semarang.
Mantan pelatih PSIS Semarang di Liga 1 2021 lalu, yakni Dragan Djukanovic pun sempat terpantau mengomentari dipecatnya Gilbert Agius.
Menurut Dragan Djukanovic, pemecatan Gilbert Agius adalah blunder karena PSIS Semarang sedang berjuang untuk keluar dari zona merah Liga 1 2024.
"A genius move, now that there are no more chances for survival in the 1st league, or only theoretical ones. These people always surprise me and make me laugh?!
(Langkah yang jenius, sekarang tidak ada lagi kesempatan untuk bertahan di Liga 1, atau secara teori. Orang-orang ini selalu mengejutkanku dan membuatku tertawa,-red)," komentar Dragan Djukanovic.
Menarik untuk dinantikan bagaimana kiprah PSIS Semarang di Liga 1 2024 tanpa seorang Gilbert Agius.
(TribunWow.com)