"Kayak misalnya Tempo masih boleh menulis berita enggak? Boleh kan? Masih boleh siaran Bocor Alus enggak? Tetap boleh kan? Itu artinya pemerintah enggak ikut campur sama sekali, enggak ganggu sama sekali," kata Hasan saat itu.
Baca juga: Nasib Warga Pro Ukraina di Rusia, Diteror Pakai Potongan Kepala Babi hingga Kotoran Hewan
Disentil Prabowo
Presiden Prabowo Subianto pernah menyentil pernyataan Hasan Nasbi saat mengomentari aksi teror kepala babi terhadap redaksi Tempo.
Menurut Prabowo, pernyataan Hasan Nasbi itu teledor dan keliru.
Prabowo menyebut Hasan Nasbi juga menyesali pernyataannya.
"Tapi, bener itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru. Ya, saya kira beliau menyesal," ungkap Prabowo, dikutip dari Youtube Harian Kompas, Senin (7/4/2025).
Prabowo menjelaskan, jajarannya di Kabinet Merah Putih banyak yang merupakan orang baru.
Karenanya, mereka belum cepat beradaptasi terkait posisi pemerintahan yang selalu disorot publik.
Termasuk Hasan Nasbi.
"Banyak yang baru. Jadi, mungkin kurang waspada, kurang hati-hati dalam mengucap. Saya kira itu yang bisa saya jelaskan. Saya belum ketemu sih sebetulnya. Setelah, saya juga kaget," ungkap Prabowo.
Prabowo pun meminta maaf atas buruknya pola komunikasi pemerintah selama ia menjabat sebagai presiden.
"Benar sekali saya akui bahwa 150 hari, saya sendiri, menurut saya, pendapat saya, saya yang bertanggung jawab. Saya yang salah,” ujar Prabowo.
Diketahui, Hasan Nasbi mundur dari posisinya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).
Hasan Nasbi mengaku sudah mengajukan pengunduran diri sejak 21 April 2025. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hasan Nasbi Mundur, Kontroversi Kepala Babi hingga Disentil Prabowo."