1. Petunjuk dari Imam yang Memimpin Sholat
Ketika imam telah sampai di tempat pelaksaan sholat Idul Fitri, muraqqi (bilal) segera berdiri dan memberikan tanda sebagai isyarat dimulainya sholat melalui seruan yang berbunyi:
اللهُ أَكْبَرْ (٦) لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ.
صَلُّوْا سُنَّةَ لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةَ رَحِمَكُمُ اللهُ.
Allahu akbar (6x). Lailaha illallahu wallâhu akbar. Allahu akbar wa lillâhil hamdu. Shalla sunnatal li'idil fithri rak'ataini jamiata rahimakumullâhu.
Artinya: "Allah Mahabesar (6 kali). Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar. Allah Mahabesar dan segala puji milik Allah. Shalatlah sunah Idul Fitri dua raka'at dengan berjamaah, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian."
2. Mengucapkan Niat Sholat Idul Fitri
Imam langsung berjalan menuju mihrab, posisi di mana ia akan memimpin sholat, lalu melafalkan niat sebagai imam, lalu jemaah sholat mengikuti dengan membaca niat sebagai makmum.
3. Takbiratul Ihram
Setelah mengucap takbiratul ihram, sholat dilanjutkan dengan membaca doa iftitah.
Selanjutnya, dilakukan takbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua.
Di antara setiap takbir, dianjurkan untuk membaca tasbih, yang berbunyi:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanallah walhamdu lillah wa lá ilaha illallahu wallâhu akbar.
Artinya: "Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah dan tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar."