"Kemarin dari mantan Bupati Klaten sama rombongannya beli di sini, ‘kalau cocok, pasti saya samperin terus mas, enak banget satenya’," kata Hanafi sambil tertawa.
"Beliau minta nomor saya, mau pesan dulu bakar di tempat kalau beliau ada acara mau dihubungi," jelasnya.
Lapak Sate Kere Yu Tari di halaman parkir Gedung Wanita Solo dikerumuni banyak pembeli.
Apalagi menjelang buka puasa di bulan Ramadan, pelanggan Sate Kere Yu Tari mengular menunggu giliran dilayani.
Hanafi mengaku pendapatan Sate Kere Yu Tari bisa bertambah hingga dua kali lipat selama bulan Ramadan.
"Kalau saya ikut event Ramadan sejak tahun kemarin, lumayan bisa dua kali lipat pendapatan di warung," ucap Hanafi.
Sayangnya acara Ramadan kali ini tidak digelar oleh BRI Slamet Riyadi, Solo.
Berbeda dengan tahun lalu, Sate Kere Yu Tari diajak oleh BRI Slamet Riyadi untuk mebuka lapak di Pasar Takjil Ramadan 2024.
Hanafi lantas merasakan perbedaan event yang digelar oleh BRI dan pihak lain.
"Kalau dari BRI yang menggelar acara semua tertata, mulai dari penjagaan hingga tenda disediakan, kita tinggal jualan saja," ucap Hanafi.
Meski bukan event yang diselenggarakan BRI, Sate Kere Yu Tari tetap mendapatkan manfaat dari bank yang berdiri sejak 16 Desember 1895 itu.
Mengingat Sate Kere Yu Tari merupakan satu di antara Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM) binaan dari BRI.
Selain itu, Sate Kere Yu Tari selalu mengandalkan transaksi nontunai melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dari BRI.
"Ini dulu dibuatkan QRIS di setiap event mana saja saya pakainya BRI," tegas Hanafi.
Banyaknya pembeli Sate Kere Yu Tari sering membuat Hanafi kewalahan, apalagi ia sambil memanggang sate dua kali.