Pada Selasa (18/2/2025) malam, Imam Ghozali tega membunuh ibu kandungnya di rumahnya.
Sebelum membunuh, ia mengambil parang yang disimpan di lemari pakaiannya.
Lantas, ia memasuki kamar ibunya, melakukan penusukan di bagian dada dan perut korban.
Kombes Pol M Syahduddi mengatakan, korban mengalami luka pada dada kiri, punggung, dan kepala memar.
"Luka tusuk di bagian dada kiri menembus paru dan jantung."
"Kondisi itu yang menyebabkan korban meninggal, karena kehabisan darah," jelasnya.
Baca juga: Fakta Anak Bunuh Ibu Kandung di Sleman: Jasad Korban Ditimbun Sampah Daun Kering, Ini Motifnya
Tak Alami Gangguan Jiwa
Mengutip TribunJateng.com, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, menjelaskan tersangka tidak memiliki riwayat gangguan kejiwaan.
Tersangka sadar sepenuhnya dalam melakukan pembunuhan.
"Tidak ada gangguan jiwa. Namun, apabila nantinya perlu dilakukan nanti kita lakukan, sementara ini belum," katanya dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Rabu (26/2/2025).
Ditemukan Lemas di Rumah Kosong
Setelah melakukan pembunuhan, Imam Ghozali melarikan diri ke rumah kosong yang berjarak sekira 2 kilometer dari lokasi kejadian.
Selama lima hari bersembunyi, Imam Ghozali tidak makan dan minum.
Kombes Pol M Syahduddi mengungkapkan, petugas dapat mengendus keberadaan tersangka selepas mendapatkan informasi dari warga.
Petugas menangkap Imam saat malam hari dengan kondisi lemas karena selama bersembunyi tidak makan dan minum.
Saat itu, hanya ada sebilah golok di samping tubuh Imam.
"Kami sempat bawa Imam ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Sekarang sudah sehat, makanya kami rilis kasusnya," kata Kapolrestabes Semarang.
Sementara itu, tersangka Imam Ghozali mengaku menyesal telah membunuh ibunya.
"Saya menyesal," ucapnya singkat.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJateng.com/Iwan Arifianto)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Fakta Anak Bunuh Ibu di Semarang, Motif hingga Sosok Imam Ghozali, Pelaku Tak Alami Gangguan Jiwa