Berita Viral

Wali SMAN 2 Cileungsi Ditarik Rp 2,6 Juta untuk Makan Siang Guru, Jumlah Diturunkan setelah Nego

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SMA N 2 Cileungsi, Bogor, Jawa Barat - Para wali murid diminta membayar pungutan sebesar Rp 2,6 juta yang dialokasikan untuk sumbangan makan siang bagi para guru.

Komite juga melakukan penggalangan dana mengacu pada Pasal 3 Pergub No. 97 tahun 2022. 

Ia menambahkan, pihak komite telah mengundang orangtua siswa untuk melakukan rapat guna membahas usulan program yang diajukan oleh sekolah. 

Dalam rapat yang diadakan pada 16 November 2024, dihadiri sekitar 300 orangtua murid, dengan usulan biaya program awalnya mencapai kurang lebih Rp 1 miliar. 

Setelah dilakukan evaluasi, jumlah biaya tersebut disesuaikan, termasuk penyesuaian jumlah sarana dan prasarana yang diperlukan. 

Termasuk jumlah AC dari 46 unit menjadi 23 unit.

Baca juga: Viral Sekolah Diduga Tarik Pungli Wadah Makan Siang Gratis, Tiap Siswa Diminta Bayar Rp 60 Ribu

Apakah Ada Paksaan dalam Pungutan Ini? 

Menurut Astar, biaya iuran yang ditetapkan adalah estimasi dan bersifat tidak mengikat. 

Semua keputusan diserahkan kepada orangtua siswa sesuai dengan kemampuan ekonomi masing-masing, yang diindikasikan melalui pengisian surat kesanggupan. 

Dari rekapitulasi surat kesanggupan tersebut, para orangtua mengisi formulir dengan nilai kesanggupan sumbangan yang bervariasi, yaitu antara Rp 500.000 hingga Rp 3.500.000. 

Ia juga menekankan bahwa tidak ada paksaan atau intimidasi yang dilakukan terhadap orangtua murid. 

Berdasarkan formulir yang masuk, sekitar 60 persen orangtua sanggup menyumbang sebesar Rp 1 juta. 

Sedangkan 25 persen orangtua lainnya sanggup menyumbang sebesar Rp 1,5 juta, dan ada pula yang sanggup menyumbang Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. 

"Jadi tidak ada paksaan apalagi intimidasi kepada para orangtua murid," jelas dia. (Kontributor Bogor Afdhalul Ikhsan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Orangtua di SMAN 2 Cileungsi Harus Bayar Rp 2,6 Juta untuk Makan Siang Guru?"