Kabar Tokoh

Menilik 'Kekuatan' Jokowi meski Dipecat dari PDIP, Masih Bisa Buat Partai Baru yang Siap Bersaing?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden ke-7 RI Joko Widodo saat berada di kediamannya di Solo, Selasa (3/12/2024).

TRIBUNWOW.COM - PDIP telah memecat Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), anaknya, serta menantunya secara resmi.

Setelah dipecat, Jokowi pun hingga kini belum menentukan arah politiknya.

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai jika Jokowi masih bisa membuat partai baru meski dipecat PDIP.

Baca juga: Jokowi Pilih Bungkam saat Ditanya soal Nasib Gibran seusai Ikut Dipecat PDIP, Minta Tanya ke Wapres

Adi menganggap Jokowi sebaiknya mempertimbangkan hal itu ketimbang bergabung dan mendapatkan posisi terhormat di partai politik yang sudah mapan. 

"Karena begini, tantangan terbesar dari Pak Jokowi setelah tidak jadi presiden, itu satu. Apakah Pak Jokowi itu bisa besar dan hebat tanpa PDIP?" ujar Adi dalam program Gaspol! Kompas.com, Rabu (18/12/2024). 

"Kalau cuma gabung dengan partai yang besar, tantangannya agak kurang, Pak. Gonjangan-gonjangannya agak rumit. Pak Jokowi juga harus membuktikan, karena kata mereka, Pak Jokowi kalau enggak ada PDIP, kasihan. Kan itu tantangan terbuka," kata Adi.

Seandainya Jokowi bergabung dengan Partai Gerindra yang berhasil menang Pilpres dan Pilkada 2024, atau Golkar yang sudah berusia puluhan tahun, publik tidak akan menganggap Jokowi sebagai politikus yang kuat. 

Satu-satunya pembuktian, menurut Adi, hanya bila Jokowi membuat partai politik dan partai politik tersebut berhasil menjadi partai yang kompetitif dalam pemilu. 

Baca juga: Sebut Masih Partai Perorangan, Jokowi Santai dan Akui Tak Masalah Dipecat Megawati dari PDIP

Sejumlah politikus kawakan sudah merintis jalan tersebut. Susilo Bambang Yudhoyono membesarkan partai sendiri, Partai Demokrat.

Begitu pula Surya Paloh, Wiranto, maupun Prabowo Subianto yang setelah keluar dari kepengurusan Partai Golkar berinisiatif untuk membuat partai baru. 

"Tunjukkan bahwa partai barunya Pak Jokowi itu setara dengan PDIP, dan bahkan bisa mengalahkan PDIP. Asyik," ucap Adi. 

Adi menilai, Jokowi mempunyai segala-galanya untuk membentuk partai politik baru yang diperhitungkan. 

Menurutnya, partai politik dalam lanskap politik di Indonesia berlandaskan pada tiga hal utama. Pertama, ketokohan. 

Baca juga: Kepergok Tenteng 2 Tas Chanel Ratusan Juta, Gaya Iriana Jokowi Disorot Usai Pensiun Jadi Ibu Negara

"Suka enggak suka, Pak Jokowi itu adalah tokoh sentral, tokoh penting, mantan presiden, dua periode, mantan gubernur Jakarta dua tahun, mantan wali kota Solo dua periode. Tanpa kekalahan. Belum ada sejarahnya (di Indonesia)," ujarnya.  

Ia membandingkan, tokoh-tokoh seperti Prabowo, SBY, hingga Anis Matta sekalipun berani untuk membuat partai politiknya sendiri meskipun secara ketokohan mereka tidak sekuat Jokowi.   

Halaman
12