Kaleidoskop 2024

Kaleidoskop Persib Bandung 2024: Juara Liga 1 setelah 1 Dekade Menanti hingga Mentas di ACL

Penulis: Laila N
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain Persib Bandung, official dan manajemen merayakan kemenangan usai laga final di stadion Gelora Bangkalan, Jumat (31/5/2024). Pada Final Leg 2 pertandingan berakhir 1-3 dan menempatkan Madura United FC sebagai Runner Up dan Persib Bandung sebagai juara liga 1 2023/2024. Tahun 2024 menjadi tahun penuh prestasi bagi Persib Bandung. Simak perjalanan Persib Bandung sepanjang 2024 lewat kaleidoskop berikut ini.

Kemenangan ini sangat berarti bagi Persib Bandung dan pendukung setia mereka Bobotoh.

Pasalnya, Persib Bandung telah menanti-nanti trofi juara Liga 1 selama 1 dekade.

Gelar juara terakhir Persib Bandung dicatatkan bersama Djajang Nurjaman di era Indonesia Super League (ISL 2014).

Demi meraih gelar juara Liga 1 2023/2024, Persib Bandung melalui jalan terjal.

Bahkan Persib bandung mengawali liga dengan start buruk, lantaran ditinggal sang pelatih, Luis Milla, saat laga baru bergulir 3 pekan.

Tiga pekan pertama Persib Bandung, tidak kemenangan yang didapat, dan hanya meraih imbang.

Setelah Luis Milla mundur, Persib Bandung krisis pelatih, dan diganti sementara oleh pelatih fisik, Yaya Sunarya.

Baru pada pekan ke-7, pelatih asal Kroasia Bojan Hodak didatangkan Persib Bandung, 25 Juli 2023.

Kedatangan Bojan Hodak rupanya membawa dampak sangat positif bagi Persib Bandung.

Setelah masuknya Bojan Hodak skema Persib Bandung dari semula pakem modern dengan 3 bek sejajar diubah seketika menjadi klasik 4-3-3.

Hasilnya pun sangat terasa, Bojan Hodak berhasil mengakhiri kutukan pelatih asing di Persib Bandung serta mendapatkan gelar juara Liga 1 2023/2024.

Gelar juara Liga 1 2023/2024 ini sekaligus menjadi trofi ke-7 Persib bandung di Liga Indonesia.

Seperti diketahui, Persib Bandung sebelumnya mendapatkan gelar juara pada 2014 silam.

Atau tepat 1 dekade saat Achmad Jufrtiyanto dkk berhasil menundukkan Persipura Jayapura di partai final di Stadion Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.

Saat itu kompetisi sepak bola Tanah Air masih bernama Liga Super Indonesia.

Halaman
1234