TRIBUNWOW.COM - Budiman Arisandi (BA) ditemukan meninggal dunia di kebun sawit yang berada di Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng), pada Jumat (6/12/2024).
Budi Arisandi merupakan sopir ekspedisi asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Budi merupakan korban penembakan dan tindakan sadis dari mantarn Polresta Palangka Raya, Brigadir Anton Kurniawan Stiyanto.
Baca juga: Kasus Anak Bos Toko Roti Aniaya Pegawai di Jaktim Viral, Polisi Jawab Tudingan No Viral No Justice
Kapolda Kalteng Irjen Djoko Poerwanto mengungkapkan, tragedi berdarah yang menimpa Budiman itu terjadi pada Rabu (27/11/2024) atau akhir November lalu.
Kala itu, saat dalam perjalanan mengantar barang menggunakan mobil pikap Grand Max, Budiman sedang beristirahat di pinggir Jalan Tjilik Riwut Km 39, jalur Trans Kalimantan, arah Palangka Raya-Katingan.
“Dalam perjalanan di Km 39, saudara Anton menghampiri korban, Anton memberitahu bahwa dirinya merupakan anggota Polda Kalteng dan mendapat informasi adanya pungutan liar di Pos Lantas Km 38,” beber Djoko.
Kronologi Kejadian Penembakan
Anton menjalankan aksinya dengan modus menanyakan adanya pungutan liar di Pos Lantas Km 38 itu kepada korban yang merupakan kurir ekspedisi asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, bernama Budiman Arisandi (BA).
“Posisi korban saat itu di pinggir jalan, di luar mobil Grand Max, yang merupakan mobil ekspedisi dari Banjarmasin,” jelas Djoko.
Kemudian, Brigadir Anton mengajak korban untuk ikut semobil bersama saksi Haryono dengan alasan untuk mendatangi Pos Lantas Km 38, tempat yang dikatakan Anton terdapat pungutan liar.
Anton meyakinkan korban bahwa lokasi itu terdapat aktivitas pungutan liar.
Dari sinilah polisi yang berdinas di Satuan Sabhara Polresta Palangka Raya itu dengan gelap mata meletuskan timah panas ke kepala korban.
“Kemudian Haryono diperintahkan Anton untuk menjalankan kendaraan ke arah Kabupaten Katingan, lalu Anton memerintahkan Haryono lagi untuk kembali dan putar arah, pada posisi tersebut, saudara Haryono mendengar adanya letusan tembakan, di mana posisi duduk korban berada di samping saudara Haryono,” jelas dia.
Djoko merincikan, korban berada di samping atau sebelah kiri sopir.
Sementara Brigadir Anton berada di belakang keduanya.