"Dari keterangan karyawan dan pemilik homestay memang si pelaku ini selain membawa korban yang melapor ke kita, juga pernah membawa perempuan (lain)," katanya, Kamis (5/12/2024).
Karyawan homestay mengaku melihat Agus membawa empat perempuan berbeda ke penginapan tersebut.
Sementara pemilik homestay mengatakan, Agus, membawa lima orang yang berbeda.
"Kalau pemilik homestay itu ada lima orang berbeda yang dibawa oleh pelaku," ungkapnya.
Syarif menduga, pelaku membawa para korbannya ke homestay yang sama karena merasa nyaman dengan tempat tersebut.
Agus melancarkan aksinya pada korban pertama yang melapor dan korban kedua dalam waktu yang berdekatan yakni di bulan Oktober 2024.
"Yang tiga (korban) sekitar tahun 2024," imbuhnya.
Baca juga: Agus Buntung Dorong Korbannya di Kasur Homestay hingga Terbaring, Ucap Mantra agar Tak Melawan
Agus Kerap Buat Ulah di Kampus
Selain di lingkungannya, Agus diduga juga kerap membuat ulah di kampusnya.
Dosen pembimbing akademiknya, I Made Ria Taurisia Armayani mengaku dirinya pernah dilaporkan Agus ke Dinas Sosial (Dinsos).
Ria dituduh tidak menginginkan yang bersangkutan untuk kuliah.
Padahal menurutnya, dirinya tidak pernah melakukan hal tersebut.
"Agus ini berbohong. Saya selaku dosen PA dianggapnya tidak menginginkan dia kuliah padahal tidak dalam cerita konteks itu," jelasnya, Selasa (3/12/2024).
Ulah Agus itu bermula dari tunggakan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Agus menunggak bayar UKT meski dirinya merupakan penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K).