Kasus Viral Agus Buntung

Agus Buntung Dorong Korbannya di Kasur Homestay hingga Terbaring, Ucap Mantra agar Tak Melawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria penyandang disabilitas tak memiliki tangan berinisial IWAS alias Agus (21) - Terungkap kronologi Agus Buntung melecehkan satu di antara korbannya yang berinisial M.

TRIBUNWOW.COM - Agus Buntung (21) pemuda asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat disebut lihat memperdaya korban-korban wanitanya.

Hal ini dikatakan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrium) Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat.

Terungkap kronologi Agus Buntung melecehkan satu di antara korbannya yang berinisial M.

Baca juga: Korban Agus Buntung Rekam Cara Pelaku Dekati Para Wanita, Sampaikan Kalimat yang Manipulatif

Peristiwa berawal saat pelaku dan korban bertemu secara tidak sengaja di Teras Udayana, Kota Mataram pada 7 Oktober 2024.

Keduanya memang tak saling mengenal dan tak pernah bertemu sebelumnya.

Saat itu, korban berada di Teras Udayana sedang membuat konten untuk Instagramnya.

I Wayan Agus Suwartama alias Agus Buntung (22), tersangka pemerkosaan terhadap mahasiswi sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Mataram, NTB. (Istimewa/Tribunnews)

Kemudian Agus Buntung datang dari rumah menumpang kendaraan orang lain ke lokasi.

Melihat korban sedang membuat konten, Agus Buntung pun menghampirinya dan memperkenalkan diri.

Keduanya pun akhirnya terlibat pembicaraan.  

Selanjutnya, Agus Buntung meminta kepada korban M melihat ke arah utara di mana saat itu ada pasangan yang sedang melakukan tindakan asusila di tempat tersebut.

"Semerta-merta korban tanpa disadari mengungkapkan kalimat 'seperti saya dulu' sambil sedih dan hampir mengeluarkan air mata," kata Syarif di Mataram, Senin (2/12/2024).

Lantas, Agus Buntung mengajak korban menjauh ke bagian belakang Teras Udayana.

Baca juga: Viral Foto Agus Buntung Kegep Berduaan dengan Wanita, Korban Diduga Masih SMA?

Di sana korban pun menceritakan kembali aib-aibnya kepada tersangka Agus Buntung.

Mendengar itu, pelaku menyampaikan kepada korban bahwa korban berdosa dan perlu dibersihkan dengan cara mandi.

"Ini kalimat yang penting: 'Kalau tidak, aib kamu nanti akan saya buka dan saya sampaikan ke orang tua kamu'," kata Syarif menirukan kalimat tersangka. 

Halaman
123