TRIBUNWOW.COM - Kasus pelajar SMK N 4 Semarang yang tewas ditembak polisi sampai ke tahap prarekonstruksi.
Diketahui, pelajar itu ialah GRO (16) yang meninggal dunia setelah ditembak bagian pinggul.
Sebanyak 4 orang tersangka juga turut dihadirkan dalam prarekonstruksi yakni MPL (20), DP (15), AD (15), dan HRA (15).
Baca juga: Apakah Pelajar di Semarang yang Tewas Ditembak Polisi Ada Niatan untuk Membunuh? Ini Kata Kriminolog
Keempatnya dibawa ke tiga tempat rekontruksi.
Ketiga lokasi meliputi Gereja Baptis Indonesia Ngemplak Simongan Jalan Simongan, Manyaran, Semarang Barat.
Jarak lokasi ini ke Perumahan Paramount sekira 450 meter.
Lokasi kedua, berada di depan toko bangunan Jalan Untung Suropati, Manyaran, Semarang Barat.
Adapun lokasi ketiga di depan Alfamart Candi Penataran, Jalan Candi Penataran Raya, Kalipancur, Ngaliyan.
"Pra rekontruksi ini dilakukan di 3 lokasi."
"Ada empat orang yang dihadirkan dari dua kelompok gangster Seroja dan Tanggul Pojok."
"Satu dewasa, tiga di bawah umur," ujar Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto kepada Tribunjateng.com, Selasa (26/11/2024).
Menurut Kombes Pol Artanto, lokasi pertama pra rekontruksi menjadi tempat bertemunya dua gangster.
Kemudian mereka saling kejar hingga mencapai lokasi kedua.
Aksi kejar-kejaran terus berlangsung sampai di lokasi ketiga di depan Alfamart Candi Penataran Raya.
"Penembakan dilakukan di depan Alfamart," katanya.
Baca juga: Pelajar yang Tewas Tertembak Oknum Polisi adalah Bocah Piatu, Dikenal Berprestasi di SMK Semarang
Pelaku Penembakan Diperiksa
Polisi yang melakukan penembakan Aipda RZ dilakukan pemeriksaan oleh Paminal Propam Polda Jateng.
"Ditahan, lagi diperiksa Paminal, dia anggota Polrestabes Semarang," kata Kombes Pol Artanto.
Ketika disinggung soal berapa kali Aipda RZ menembak, Kombes Pol Artanto enggan mengungkapkan.
"Nanti disampaikan, sekarang sedang diperiksa," bebernya.
Sementara Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, Aipda RZ sudah diperiksa soal urine dan darah oleh Labfor Polda Jateng.
"Negatif pengaruh narkoba dan alkohol," terangnya.
Keterangan Karyawan Minimarket
Karyawan minimarket Jalan Candi Penataran Semarang, Reza (21) mengatakan, toko tersebut didatangi polisi sebanyak dua kali yakni pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 09.00 dan Senin (25/11/2024) pukul 10.00.
Mereka mengambil rekaman video CCTV di depan dan di atas toko.
"Saya sempat melihat video tersebut hanya selama 20 detik," katanya.
Dalam rekaman itu, kata dia, hanya memperlihatkan seorang pria menaiki sepeda motor matik lalu turun di tengah jalan depan Alfamart.
Pria itu lalu menghalangi jalan menggunakan motornya dan membacok beberapa orang yang lewat menggunakan celurit.
"Kalau tawuran tidak ada."
"Hanya pria yang menghadang orang lewat," paparnya.
Berkaitan dengan adanya polisi menembak ke seseorang, dia tidak mengetahuinya.
"Kalau rekaman polisi tembak tersangka tawuran saya tidak tahu, bukan otorisasi saya menjawab," bebernya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "Pra Rekontruksi Kasus Pelajar SMK Semarang Tewas Ditembak Polisi, Begini Versi Polisi."