Ini berarti setiap komponen atau rangkaian kelistrikan mendapatkan aliran listriknya sendiri-sendiri, tanpa tergantung satu sama lain.
Jika satu komponen, misalnya lampu depan, mengalami kerusakan, komponen lain seperti lampu belakang atau sistem pengapian masih bisa bekerja dengan normal karena setiap rangkaian listriknya terpisah dan memiliki jalur listrik yang berbeda.
B. Fuse (Sekring) dan Perlindungan Terpisah
Seiring dengan penggunaan fuse atau sekring pada setiap rangkaian kelistrikan, ketika ada masalah pada salah satu komponen (misalnya korsleting atau beban berlebih), fuse akan putus hanya pada jalur yang terpengaruh tersebut.
Jadi, komponen lain yang tidak terpengaruh tetap dapat berfungsi normal.
Misalnya, jika fuse pada sistem audio putus, komponen audio tidak akan menyala, tetapi lampu atau sistem pengapian mobil masih akan berfungsi.
C. Relai dan Sirkuit Terpisah
Banyak komponen kelistrikan pada mobil menggunakan relay untuk mengatur aliran listrik ke berbagai sistem.
Relay ini seringkali memiliki jalur listrik terpisah untuk setiap komponen.
Oleh karena itu, jika satu relay gagal atau komponen lain mengalami kerusakan, relai dan sirkuit lainnya tetap berfungsi dengan baik.
D. Alternator dan Aki yang Terpisah
Sistem kelistrikan mobil dirancang untuk memiliki alternator yang mengisi ulang aki saat mesin menyala.
Aki menjadi sumber daya listrik utama ketika mesin mati, dan alternator memberikan daya saat mesin hidup.
Jadi, meskipun ada komponen yang rusak, aki atau alternator masih bisa menyediakan listrik untuk komponen lainnya.
Contoh Kasus
Misalnya, jika lampu depan mobil putus atau mengalami kerusakan.