Aku sebagai anak bukan malah banggain orang tua tapi malah papa masuk penjara karena membela aku. Sekarang aku bingung harus jaga mama. Karena kan sekarang mama sendirian, aku harus kuat.
Kenapa ya aku harus melibatkan papa. Aku nyesel harus telpon papa saat kejadian itu, aku telpon papa karena aku mikir kalau papa mamanya E kan sudah di situ jadi aku telpon papa aja biar lebih aman.
Sekarang aku cuma bisa berdoa sama tuhan biar tuhan bisa jaga papa di dalam sana, sama biar tuhan ngasih kekuatan buat aku sama mama. Sorry ya pa.
Sekarang aku enggak mau melibatkan siapapun di masalahku lagi pa daripada papa masuk penjara lagi meskipun aku dibully, papa yang sabar ya.
Aku sekarang harus selesaikan dulu ujian sekolah, setelah itu aku enggak usah sekolah dulu kan aku harus jaga mama. Aku tahu papa itu papa yang baik karena cuma papa yang belain aku.
Dan papa selalu mengasih yang terbaik untukku. Aku kangen sama papa, aku pengen papa mama aku bisa cepet kumpul lagi kayak dulu. Jangan lupa doa ya pa, i love you.
Papa adalah Pahlawanku," tulisnya.
Baca juga: Polisi Klarifikasi dalam Penangkapan Ivan Sugianto: Tak ada Peran Pengganti
Kronologi
Sebelumnya, kasus ini bermula dari kedatangan sejumlah lelaki, diyakini rekan Ivan, ke SMA Kristen Gloria 2 untuk melabrak seorang siswa berinisial EH.
Peristiwa itu terjadi pada 21 Oktober 2024 di depan gerbang sekolah.
Dalam video yang kemudian viral di media sosial terlihat Ivan Sugiamto memaksa siswa berlutut, mohon maaf, dan menggonggong.
Kemarahan itu karena Ivan merasa anaknya di SMA Cita Hati dihina sejumlah siswa SMA Kristen Gloria 2, terutama korban berinisial EH.
Dalam keributan itu, ibunda EH sampai tak sadarkan diri.
Korban bahkan sudah bersedia berlutut dan minta maaf.
Dari sana, sempat ada upaya mediasi, tetapi Ivan dengan sikap arogansinya menuntut hal yang sama, yakni EH untuk kembali berlutut, minta maaf, dan menggonggong seperti anjing.