Redmi 13C memiliki bodi belakang yang datar dengan ketebalan hanya 8,1 mm, menjadikannya cukup tipis.
Meski begitu, bagian tepinya dibuat sedikit melengkung, memberikan kenyamanan dan grip yang pas saat digenggam.
Di sisi depan, tampilan Redmi 13C tidak jauh berbeda dari model sebelumnya.
Bezel pada ponsel ini masih cukup terlihat, dengan bagian dagu yang terlihat lebih tebal dibandingkan sisi lainnya.
Notch di bagian depan juga masih menggunakan desain waterdrop, yang memang menjadi ciri khas ponsel entry-level dengan harga terjangkau.
Redmi 13C hadir dengan layar besar berukuran 6,74 inci, yang cukup luas untuk berbagai aktivitas multimedia seperti menonton video atau scrolling.
Dengan rasio layar ke bodi mencapai 83,7 persen, tampilan layar ini tetap nyaman digunakan tanpa terasa terganggu oleh bezel yang tebal.
Untuk panel layar, Redmi 13C masih menggunakan IPS LCD dengan resolusi HD Plus (720 x 1600 piksel).
Resolusi ini tergolong cukup wajar untuk ponsel di kelas harganya, memberikan kualitas tampilan yang memadai untuk penggunaan sehari-hari.
Redmi 13C dilengkapi dengan chipset MediaTek Helio G85, yang dibangun dengan proses fabrikasi 12 nm.
Chipset ini sudah cukup dikenal sebagai pilihan andalan di ponsel dengan harga sekelasnya, bahkan di kelas harga yang lebih tinggi.
Dari segi performa, Helio G85 mampu memberikan kinerja yang baik untuk aktivitas sehari-hari maupun gaming.
Dengan kombinasi harga yang terjangkau dan performa yang cukup solid, Redmi 13C bisa dianggap sebagai salah satu pilihan ponsel di kisaran harga Rp1 juta yang menawarkan performa tangguh.
Sayangnya, Redmi 13C menawarkan memori internal hingga 256 GB, namun masih menggunakan eMMC seperti pendahulunya.
Memori eMMC memiliki kekurangan, seperti kecepatan transfer yang lebih lambat, yang bisa mengganggu saat mengekstrak atau memindahkan file.