Judi Online

Perputaran Uang Judi Online di Satu Rumah Mewah Capai Rp 21 Miliar per Hari, Dilakukan sejak 2022

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Indonesia bisa dikatakan tengah menghadapi darurat judi online (judol). Polres Metro Jakarta Barat berhasil mengungkap sindikat judi online yang bermarkas di sebuah rumah mewah di kawasan Perumahan Cengkareng Indah Kapuk, Jakarta Barat, Jumat (8/11/2024).

Kombes Pol M Syahduddi menjelaskan empat tersangka pertama ditangkap pada Kamis (7/11/2024).

Selanjutnya, terdapat empat tersangka lainnya diamankan pada Jumat (8/11/2024). 

Para tersangka yang ditangkap di lokasi adalah RS (31), DAP (27), Y (44), ME (21), RF (28), RH (29), AR (22), dan RD (28).

Selain menangkap para pelaku, pihak kepolisian juga menyita sejumlah barang bukti.

Di antaranya laptop, monitor, kartu ATM, ponsel, printer, dan bubble wrap. 

Para tersangka dan barang bukti kini telah diamankan di Polres Metro Jakarta Barat untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Kami dari Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat dan juga Unit Reserse Kriminal Polsek tambora melakukan serangkaian penyelidikan,” ucap Kompol  Syahduddi, Jumat.

Baca juga: Cara Licik Oknum Pegawai Komdigi Coba Kelabui PPATK terkait Kasus Judi Online, Begini Modusnya

Peran, Jaringan, dan Modus Kejahatan

Dalam penangkapan ini polisi berhasil mengungkap modus kejahatan yang digunakan para tersangka dalam melancarkan aksinya.

Modusnya mengirimkan paket berisi handphone dan aplikasi e-banking ke jaringan luar negeri yang ada di Kamboja.

Di Kamboja, rekening itu digunakan sebagai penampungan transaksi judi online oleh operator yang juga warga negara Indonesia.

Dalam kasus ini, tersangka dibagi menjadi 3 (tiga) klaster. 

Klaster pertama adalah "peserta," yaitu warga yang menyewakan rekening mereka untuk digunakan dalam transaksi judi online. 

Klaster kedua adalah "penjaring peserta," yang bertugas merekrut warga untuk menyewakan rekeningnya. 

Klaster ketiga adalah tersangka utama, RS, yang mengatur pengumpulan dan pengiriman buku rekening tersebut ke Kamboja.

Halaman
123