Perang Israel Vs Hamas

Sudah 1 Tahun Sejak Pecahnya Perang Israel dan Hamas, Timur Tengah di Ambang Krisis yang Nyata

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tenda-tenda yang menaungi para pengungsi Palestina di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, pada Minggu (6/10/2024), menjelang peringatan perang yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas.

TRIBUNWOW.COM - Memperingati satu tahun pecahnya perang Israel dan Hamas sejak 7 Oktober 2023, hingga sekarang titik terang dari konflik tersebut belum terlihat. 

Jutaan orang, mulai dari anak-anak, remaja, ibu hamil, orang tua, semua lapisan masyarakat di Timur Tengah mendambakan kedamaian.

Mereka memimpikan tidur dengan tenang di malam hari tanpa harus merasa khawatir dan was-was akan ada serangan bom yang menghantam rumah-rumah mereka. 

Tahun terakhir perang, yang terburuk di kawasan ini pada zaman modern, telah menunjukkan sekali lagi bahwa impian perdamaian tidak dapat terwujud selama garis patahan politik, strategis, dan agama yang mendalam masih belum teratasi.

Sekali lagi, perang membentuk kembali politik Timur Tengah.

Baca juga: Kilas Peristiwa: Mengintip Daftar Negara yang Pernah Serang Israel, Zionis Hampir Kalah

Serangan Hamas terjadi setelah konflik yang belum terselesaikan selama lebih dari satu abad.

Setelah Hamas menerobos perbatasan yang dijaga dengan ketat, hal itu menimbulkan rasa murka bagi Israel.

Sejak saat itu, Israel telah menyebarkan hari-hari yang mengerikan bagi warga Palestina di Gaza.

 

Dilansir TribunWow.com, hampir 42.000 orang, sebagian besar warga sipil telah tewas, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.

Sebagian besar wilayah Gaza hancur.

Warga Palestina mengutuk Israel telah melakukan genosida.

Perang telah menyebar dan merembet lebih luas.

Dua belas bulan setelah Hamas melancarkan serangan, Timur Tengah berada di ambang perang yang lebih buruk; lebih luas, lebih dalam, dan lebih merusak.

Disusul penolakan Netanyahu untuk melakukan gencatan senjata mencerminkan ketidakpercayaan yang hampir universal terhadap warga Palestina di Israel dan ideologinya sendiri. 

Halaman
123