Komunikasi itu terjadi pada Selasa, 24 September 2024.
Ia menanyakan kabar kakaknya pada sore hari, tetapi baru dibalas pada malam hari.
"Selasa sore saya tanya kabar teteh tepat sekitar 17.00 WIB, namun tidak dijawab."
"Dan sekitar jam 19.30 WIB, teteh baru menjawab dengan singkat, yaitu saya lagi pusing dan setelah tidak ada jawaban lagi," ungkapnya.
Harapan Ayah Korban
Ismed Kaisar datang dari Banten ke Kota Jambi demi melihat jenazah anaknya.
Ia berharap, anaknya diautopsi supaya diketahui secara pasti penyebab kematiannya.
"Saya berharap anak saya diautopsi demi mengetahui penyebab meninggalnya putri saya tersebut," kata Ismed Kaisar, Jumat (27/9/2024).
Ia mengetahui korban meninggal setelah ditelepon teman anaknya.
Ismed terkejut melihat korban meninggal secara tak wajar di dalam lemari.
Pihak keluarga di Banten langsung menangis karena tidak terima anaknya meninggal secara sadis.
"Saya tidak menyangka ini bisa terjadi meninggal secara tidak wajar," tutur Ismed.
Ia menilai, anaknya pasti dibunuh orang tak bertanggung jawab.
Ismed berharap penegak hukum menangkap pelaku pembunuh anaknya dan pelaku dihukum yang seadil-adilnya.
Ia juga ingin mengetahui motif di balik tewasnya RW sampai dimasukkan ke dalam lemari dengan kondisi tangan terikat dan mulut disumpal pakaian.