Perang Israel Vs Hamas

Iran Bersumpah Balas Dendam terhadap Israel atas Kematian Ismail Haniyeh, AS Setia Dukung Zionis

Penulis: ElfanNugg
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ayatollah Ali Khamenei, pimpininan tertinggi Iran (kiri); Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas yang tewas (tengah); Joe Biden, presiden AS (kanan). Terbaru, Iran bersumpah akan balas dendam kepada Israel atas kematian Ismail Haniyeh. Presiden Amerika Serikat berkomitmen akan berikan dukungan dan bantuan untuk Israel.

TRIBUNWOW.COM - Iran telah bersumpah akan balas dendam kepada Israel atas pembunuhan pimpinan politik Hamas, Ismail Haniyeh.

Berlokasi di rumah pribadinya di ibu kota Iran, Taheran, pimpinan Hamas itu terkonfirmasi meninggal dunia pada Rabu (31/7/2024) pagi.

Ismail Haniyeh lahir dari pasangan muslim Palestina di kamp pengungsi Al-Shati di wilayah Gaza.

Ia juga memiliki seorang istri dan 13 anak.

Sayangnya, pimpinan politik Hamas itu harus kehilangan beberapa anggota keluarganya akibat serangan udara yang digencarkan oleh Israel.

Kelompok militan Hamas membeberkan informasi bahwa penyebab pembunuhan itu ialah serangan rudal yang dilakukan oleh Israel.

Namun, hingga saat ini pemerintah Israel masih bungkam atas kematian Ismail Haniyeh.

Baca juga: Kilas Peristiwa: Konflik Besar Terjadi di Timur Tengah Telan Ribuan Korban antara Lebanon dan Israel

Baca juga: Pembalasan Hamas atas Tewasnya Ismail Haniyeh, Janji Seret Semua Pasukan Israel di Garis Depan

Ismail Haniyeh tewas di kediamannya ketika hendak menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pazeshkian.

Sebelumnya, pada Selasa malam (30/7/2024), Israel juga telah membunuh komandan Hizbullah Fuad Shukr.

Dilansir metro.co.uk, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mendeklarasikan bahwa Israel akan segera menerima tembakan balas dendam yang dilayangkan oleh Iran.

"Kami menganggap balas dendamnya sebagai tugas kami.

Haniyeh telah menjadi tamu terhormat di rumah kami," ungkap pimpinan tertinggi Iran itu, JumatĀ (2/8/2024).

Selaras dengan itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menggambarkan bahwa pembunuhan itu ialah tindakan "pengecut" dan perkembangan berbahaya.

Berdasarkan data kementerian Kesehatan Gaza, dalam konflik yang sedang berlangsung sejak serangan Oktober, lebih dari 39.360 warga Palestina telah kehilangan nyawa.

Ditambah lagi lebih dari 90.900 orang terluka.

Baca juga: Israel Tuduh Jurnalis Ismail Al-Ghoul yang Sudah Dibunuh adalah Anggota Hamas, Al Jazeera Bantah

Halaman
12