Terkini Nasional

Belum Ada Keterangan Resmi soal Anggaran Makan Siang Gratis, dari Mana asal Rp 7.500 per Anak?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden terpilih RI periode 2024-2029 Prabowo Subianto menyempatkan berkunjung ke sekolah Beijing No. 2 Middle School, di Dongcheng District, Beijing, China, Selasa (2/4/2024). Prabowo mengunjungi skolah itu guna meninjau penerapan program makan siang untuk siswa.

TRIBUNWOW.COM - Beredar kabar jika anggaran makan siang gratis yang dicanangkan oleh pemerintahan terpilih Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka akan dipotong.

Bahkan, rumornya anggaran makan siang gratis berada di angka Rp 7.500 per anak.

Menanggapi hal itu, Anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Komunikasi Hasan Nasbi menegaskan bahwa jumlah itu hanyalah isu.

Baca juga: Jokowi Dianggap Tak Malu Lakukan Nepotisme dalam Pelantikan 3 Wakil Menteri dari Orang Dekat Prabowo

Isu itu diketahui mulanya disampaikan ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan.

Heriyanto mengklaim diajak berdiskusi dengan tim Prabowo mengenai makan bergizi gratis.

“Itu hanya pernyataan atau mungkin saja ide dari ekonom tersebut. Bukan statemen resmi dari tim,” kata Hasan kepada wartawan, Jumat (19/7).

Hasan mengatakan fokus utama dari presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka adalah memberikan menu makanan yang bergizi sesuai standar kecukupan gizi.

“Jadi ukurannya adalah ketercukupan gizi. Ketercukupan gizi ini ditentukan oleh ahli gizi,” jelasnya.

Baca juga: Jersey Tim Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024 Didesain oleh Putra Prabowo, Berikut Lis 29 Atletnya

Adapun soal harga per anaknya, menurut Hasan, saat ini ada banyak ide dan masukan dari berbagai pihak kepada tim yang masih dikaji dengan detail dan belum ditetapkan angka tertentu.

“Semua sedang dikaji dan diujicoba dengan sangat detil oleh Dewan Pakar. Sampai saat ini belum ada angka tertentu yang menjadi patokan, sebab yang menjadi tolok ukur kita adalah ketercukupan gizi,” ujarnya.

Hasan menjelaskan, wilayah di Indonesia sendiri memiliki keberagaman sumber gizi sehingga masing-masing wilayah memiliki menu lokal yang berbeda satu sama lain.

Pemenuhan standar gizi pun akan disesuaikan ketersediaan bahan makanan dengan menu lokal tersebut.

“Di berbagai wilayah, untuk memenuhi standar gizi, jenis menunya berbeda-beda. Sesuai dengan ketersediaan bahan makanan dan jenis menu lokal di masing-masing tempat. Dari sisi harga tentu juga akan berbeda-beda nilainya,” terangnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat uji coba makan siang gratis di SD dan SMP di Curug, Tangerang, KAmis (29/2/2024). (KOMPAS.com/Rully Ramli)

Sebelumnya, Gibran pun buka suara terkait rumir pemangkasan anggaran makan bergizi gratis menjadi Rp 7.500 per anak. Ia meminta semua pihak tidak memberitakan hal yang belum pasti.

"Kata siapa, tunggu kepastiannya dulu," kata Gibran, Kamis (18/7).

Halaman
12