"SDN 002 ini cuma ada 9 kelas. Muridnya ada 223 orang. Karena kekurangan ruangan, jadi terpaksa bekas WC dijadikan tempat belajar anak-anak. Di ruangan ini ada 18 orang murid," kata Apriwardi.
Dia menjelaskan, dulunya bangunan berukuran 4x6 berdinding beton dan berfungsi sebagai gudang.
Namun, kini disulap menjadi tempat belajar belasan murid karena kekurangan kelas.
Selain kelas, mereka tak mempunyai ruang guru.
"Guru di sini ada 22 orang. Sekarang ruangan guru dipakai untuk belajar anak-anak, jadi ruangan kami di pustaka. Lokasinya sempit," sebut Apriwardi.
Lebih jauh, Apriwardi mengatakan, sebelumnya pihak sekolah sudah mengajukan proposal ke Disdikpora Kampar untuk penambahan ruang kelas.
Namun, sudah bertahun-tahun permintaan sekolah tak kunjung dikabulkan.
"Sudah dua kali kami masukkan proposal ke dinas (Disdikpora) tahun 2022, untuk penambahan ruang kelas. Waktu itu orang dinas sudah datang meninjau. Katanya sudah oke, tapi entah apa masalahnya sampai sekarang tak ada hasil," tutur Apriwardi.
Baca juga: Viral Pria Tua Cabuli Bocah 9 Tahun, Ngaku 7 Bulan Tak Kuat Menahan Hasrat, Korban sampai Dibunuh
3. Pj Bupati Kampar Anggarkan Dana
Penjabat (Pj) Bupati Kampar, Hambali bereaksi terhadap ruangan kelas bekas WC di SDN 002 Desa Tanjung yang menjadi viral.
Ia mengaku langsung memerintahkan Disdikpora Kampar untuk segera menyelesaikan persoalan di SDN 002 Tanjung.
Hambali sepakat, murid tidak bisa belajar di ruang kelas bekas WC seperti informasi yang dia terima.
Dia juga memerintahkan agar menganggarkan biaya yang diperlukan.
"Iya, nggak bisa itu. Harus segera itu. Segera dianggarkan itu," tegas Hambali, Rabu (12/6/2024).
4. Disdikpora Kampar Cari Solusi