"Pada 16 April 2024 sekira pukul 03.00 WIB, HR melahirkan. Lalu tersangka NKD dan anak HR membawa bayi ke Puskesmas untuk memotong ari-ari dan penanganan," tutur Nicolas.
Naas beberapa saat dibawa ke Puskesmas daerah Duren Sawit, kondisi bayi memburuk sehingga tim dokter merujuk korban ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit.
Di RSKD Duren Sawit korban sempat mendapat penanganan medis, tapi bayi laki-laki tidak berdosa itu menghembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan medis.
Tim medis yang curiga dengan buruknya kondisi korban saat dibawa pun menghubungi jajaran Polsek Duren Sawit, dan Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
3. Motif Gugurkan Kandungan Anak
Terungkap ambisi terselubung dari Neneng yang meminta sang anak menggugurkan kandungan dan merekam persetubuhannya.
"Ini kasus yang agak aneh, selain anaknya punya pacar, ibunya juga jatuh hati dengan pacar anaknya," kata Nicolas sedikit tertawa saat jumpa pers.
"Jadi karena ada ketertarikan dengan pacarnya itu, sehingga ibunya membiarkan anaknya bersetubuh dengan pacarnya. Kepuasan diri daripada ibunya," sambung Kapolres.
Saat diamankan, Neneng mengaku menyesal dengan perbuatannya itu dan menangis.
Pada pihak kepolisian ibu bejat itu mengaku menggugurkan sang cucu agar bisa melihat anaknya bersekolah lagi.
"Biar anak bisa sekolah," katanya.
Baca juga: Motif Ibu Tonton dan Rekam Putrinya Berbuat Asusila, Ngaku Demi Kepuasan hingga Naksir Pacar Anaknya
4. Pengakuan Ibu Rekam Anak
Di hadapan pihak kepolisian, Neneng meminta tolong.
"Saya menyesal. Tolong bantu," kata Neneng Komala Dewi sambil menangis.
Selain itu, Neneng juga memberikan keterangan berbeda pada polisi di mana ia tak mau anaknya hamil bersama HR sang pacar.