Kebocoran itu terjadi lantaran ada komponen yang sudah rusak sehingga saluran tidak tertutup rapat dan menyebabkan kekurangan tekanan.
Baca juga: Viral Detik-detik Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Terekam Siswa yang Live TikTok
2. Hasil Penyelidikan KNKT
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama Dinas Perhubungan Jabar dan Polda Jabar hingga kini masih melakukan penyelidikan pada bus Putera Fajar (AD 7524 OG) yang terlibat kecelakaan maut di Ciater, Subang, Sabtu (11/5/2024).
Kabid Lalu Lintas Dishub Subang, Djamaluddin, mengungkapkan berdasarkan hasil penyelidikan tim dari Dishub dan KNKT serta pihak kepolisian, bus tersebut merupakan bus modifikasi.
Djamaluddin menyebut bus tersebut dibuat pada 2006, terlihat dari rangka besinya.
Selain itu, bus Putera Fajar yang digunakan SML Lingga Kencana merupakan mobil jadul atau bus biasa yang dimodifikasi seperti bus tipe High Decker.
"Mobil tersebut terbuat tahun 2006, terlihat dari rangka besi sasisnya buatan pabrikan Hino."
"Bus Maut Putera Fajar ini merupakan bus jadul tahun 2006 yang disulap jadi high decker, tampak dari luar tampilannya seperti mobil keluaran baru tapi dalamnya nya jadul," terang Djamaluddin, Senin (13/5/2024).
Tak hanya itu, masa uji KIR bus tersebut juga sudah habis pada pertengahan 2023 lalu.
"Mobil bus maut tersebut juga sampai saat ini belum uji KIR, padahal masa uji KIR sebelumnya udah habis pada pertengahan 2023 lalu," imbuh Djamaluddin.
3. Siswi SMK Korban Selamat Trauma
Dea Savitri (18), satu di antara siswi SMK Lingga Kencana yang berhasil lolos dari maut saat tragedi nahas, kini mengalami trauma berat.
Menurut kakak Dea, Devi, sang adik sering melamun.
Devi menduga Dea masih teringat kecelakaan maut yang menewaskan teman-temannya.
"Alhamdulillah Dea selamat," kata Devi saat ditemui wartawan di SMK Lingga Kencana, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (13/5/2024).