TRIBUNWOW.COM - Partai Nasdem dan PKB menjadi 2 partai yang disebut-sebut akan merapatkan diri ke pemerintahan terpilih Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Seperti diketahui, Presiden Terpilih Prabowo Subianto telah bertemu dengan pimpinan Partai Nasdem dan PKB.
Bahkan, Partai Nasdem lebih dulu menyatakan diri menjadi koalisi pemerintahan mendung Prabowo-Gibran.
Baca juga: Demokrat Minta Prabowo Tak Terus-terusan Rangkul Koalisi, Hanya Butuh Dukungan hingga 2 Partai
Sementara PKB juga gencar jalin komunikasi dengan Prabowo Subianto.
Diketahui, Partai Nasdem dan PKB adalah partai baru yang sebelumnya tak mengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Keduanya baru sama-sama merapat setelah KPU RI mengumumkan Prabowo dan Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih.
Lalu, bagaimana nasib jatah menteri jika ada 2 partai baru yang bergabung ke koalisi?
1. Partai Nasdem
Dikutip dari Kompas.com, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku sungkan dan tak enak jika meminta jatah menteri ke Prabowo.
"Ya kan ada perasaan sungkan-sungkan juga kan hahaha," ujar Paloh saat ditemui di Akademi Bela Negara Partai Nasdem, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2024).
"(Meski saya) sahabat (dengan Prabowo)," sambung dia.
Surya Paloh mengatakan, sejauh ini, belum ada pembicaraan dengan Prabowo terkait kursi menteri.
Lagipula, kata dia, yang memiliki otoritas untuk membahas menteri adalah Prabowo dan Gibran Rakabuming sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
"Kita belum tahu, memang yang punya otoritas untuk itu kan kalian tahu," kata Paloh.
Baca juga: 2 Ketakutan Partai Gelora jika PKS Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran hingga Buat Ngamuk Kadernya
2. PKB
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih hasil Pilpres 2024 terkait jatah menteri.
Jazilul mengatakan sejatinya menteri adalah pembantu presiden untuk menjalankan amanah masyarakat.