Tentu, bakal menjadi tugas berat bagi Borneo FC untuk mempertahankan Terens Puhiri, terlebih di Liga 1 2023 ini sosok berusia 27 tahun tersebut sudah mencetak tiga gol dan lima assist untuk Pesut Etam.
Selain Terens Puhiri, Borneo FC juga berpotensi kehilangan dua pilar mudanya yang kans dipanggil oleh Bhayangkara FC yang baru saja terdegradasi ke Liga 2 musim depan.
Terdegradasinya Bhayangkara FC ke Liga 2 membuat Chief Operating Officer (COO) dari The Guardians, yakni Sumardji membuat panggilan kepada pemain berstatus polisi di luar klub, di mana Borneo FC memiliki dua nama yang berpotensi diambil.
Di kubu Borneo FC, setidaknya ada dua pemain yang berstatus polisi, yakni kiper muda Daffa Fasya dan striker Timnas Indonesia U-19 Rabbani Tasnim.
Melansir dari BolaSport.com pada Minggu, 21 April 2024 lalu pernyataan Sumardji terkait nasib dari Bhayangkara FC dapat diketahui.
"Semua pemain yang berstatus polisi baik di Bhayangkara FC maupun bermain di klub luar wajib bertanggung jawab menaikkan kembali tim ini ke Liga 1," tutur Sumardji.
"Sudah saatnya loyalitas pemain itu ke institusinya di nomer satukan. Semua pemain yang berstatus polisi harus punya kesadaran untuk berkorban ke Bhayangkara sebagai ibu kandungnya," lanjut COO Bhayangkara FC tersebut.
"Tentu semua ini sesuai dengan aturan transfer kalau masih terikat kontrak," pungkasnya terkait mekanisme transfer yang hendak dilakukan oleh Bhayangkara FC kelak.
Melihat Bhayangkara FC yang bakal menjalankan skema transfer untuk memanggil pemain berstatus polisi, tak menutup kemungkinan The Guardians akan merogoh kocek yang cukup dalam untuk mendatangkan pilar muda dari Borneo FC.
Pasalnya, Rabbani Tasnim dan Daffa Fasya terikat kontrak jangka panjang di Borneo FC, yakni hingga 2026 kelak.
Satu skema yang bisa dijalankan oleh Bhayangkara FC untuk memanggil Rabbani Tasnim dan Daffa Fasya ialah peminjaman pemain dari Borneo FC.
Patut dinantikan bagaimana nasib Borneo FC jika ditinggal para pemainnya di musim 2024/2025 mendatang.
(TribunWow.com/Aulia)