Puasa Ramadhan 2024

Apakah Boleh Ziarah Kubur sebelum Ramadhan? Simak Penjelasan Hukumnya dalam Islam hingga Bacaan Doa

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ZIARAH KUBUR. Bolehkah umat Muslim melakukan ziarah kubur dan mendoakan orang yang sudah meninggal dunia sebelum Ramadhan 2024?

1. Berwudhu

Tata cara ziarah kubur yang pertama dengan berwudhu.

Sebelum pergi untuk ziarah hendaknya kita berwudhu terlebih dahulu untuk menyempurnakan dan mensucikan niat kita dalam menjalankan ziarah kubur.

Baca juga: Keutamaan Sholat Tarawih Hari ke-1 sampai ke-30 Puasa Ramadhan 2024, Jangan sampai Terlewat

2. Mengucap Salam

Pada waktu masuk pintu gerbang pemakaman, hendaknya mengucap salam.

Bacaan salam bisa seperti yang diajarkan Rasulullah, yakni:

Assalamu Alaikum Ahlad-Diyaar Minal Mu miniina Wal Muslimiin. Yarhamulloohul Mustaqdimiina Minnaa Wal Musta khiriin. Wa Inna Insyaa Alloohu Bikum La-Laahiquun. Wa As Alullooha Lanaa Walakumul Aafiyah

Artinya: Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian.

3. Tidak menduduki kuburan

Tidak boleh bernazar dengan niat tertentu yang berkaitan dengan takziah, karena nazar hanya ditujukan kepada Allah.

Tidak boleh mencium atau menyapu dengan tangan untuk minta berkah, karena hal itu menjurus ke arah kemusyrikan.

4. Berdoa

Hendaknya menyampaikan doa kepada Allah yang berisi mohon ampunan, rahmat dan keselamatan.

Berikut bacaan doa ziarah kubur sesuai Islam:

“Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.”

“Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.”

Halaman
1234