TRIBUNWOW.COM - Empat lembaga quick count telah selesai melakukan perhitungan suara Pilpres 2024, alias data yang masuk sudah mencapai 100 persen.
Dari empat lembaga quick count ini, hasilnya tidak jauh beberda.
Di mana pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul.
Sedangkan di urutan kedua, ada pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Sementara pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapat suara paling rendah.
Berikut rincian hasil quick count sejumlah lembaga yang sudah mencapai 100 persen:
Baca juga: Beri Contoh Kasus, Mahfud MD Sebut MK Bisa Batalkan Hasil Pemilu: Tergantung Hakimnya Berani Tidak
1. Poltracking
Dalam hasil quick count final lembaga Poltracking, pada Sabtu (17/2/2024) pukul 06.46 WIB, data masuk sudah mencapai 100 persen, dan hasilnya Prabowo-Gibran unggul di atas 58 persen.
- Prabowo-Gibran: 58,51 persen
- Anies-Cak Imin: 25,13 persen
- Ganjar-Mahfud: 16,36 persen
Data quick count atau hitung cepat Poltracking ini menggunakan sampel yang diambil dari 3.000 TPS di 38 provinsi dengan metode cluster random sampling dengan margin of error 1 persen.
2. LSI Denny JA
Hasil quick count atau perhitungan cepat LSI Denny JA menempatkan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul satu putaran, berikut rinciannya:
- Prabowo-Gibran: 58,47 persen
- Anies-Cak Imin: 24,99 persen
- Ganjar-Mahfud: 16,56 persen
Pendiri LSI, Denny JA mengungkapkan alasan Prabowo- Gibran bisa menang satu putaran saja.
Menurutnya faktor tingkat pengenalan dan kesukaan total pemilih kepada Prabowo dan dan Gibran menjadi kunci.
Pada survei terakhir LSI Denny JA itu (Feb 2024), Prabowo dan Gibran dikenal dan disukai pada puncaknya.
Dua tokoh ini mencapai status variabel elektabilitas kelas premium.
"Variabel elektabilitas itu terminologi untuk kondisi pembentuk elektabilitas. Yaitu tingkat pengenalan dan tingkat kesukaan. Yang mengenal Prabowo dan Gibran sudah di atas 90 persen populasi Indonesia. Dan yang menyukai Prabowo dan menyukai Gibran juga di atas 80 persen," katanya, Jumat (16/2/2024).
"Mengapa saya yakin pascaelection ini walaupun begitu banyak protes, politik nasional akan baik-baik saja? Tak akan terjadi kerusuhan model 1998? Ini bisa diprediksi cukup dengan dua indikator. Pertama tingkat kepuasan, approval rating publik kepada Jokowi," tambahnya.