Mantan gelandang Timnas Malaysia itu juga menyoroti beberapa kompetisi khusus usia muda seperti Piala MFL U23 yang mengizinkan kuota lima pemain di atas umur termasuk juga menggunakan slot pemain asing.
Lebih lanjut, Azraai mencontohkan kasus yang terjadi pada kompetisi MFL U23.
Dalam kompetisi yang notabene merupakan kelompok U23, pemain yang sukses menyabet gelar top skor justru pemain asal Ghana berusia 30 tahun dari Kedah B, Ebenezer Assifuah dengan sukses mencetak 16 gol serta membawa pulang Sepatu Emas.
Hal itu yang membuat pengembangan usia muda di Malaysia berjalan dengan buruk.
"Tim U23 dan Piala Presiden U21 harus mendapat dukungan yang besar. Inilah pemain-pemain yang akan bermain untuk tim senior."
"Sebagian besar klub terlalu fokus memenangkan kompetisi kelompok usia dan akhirnya mengabaikan tujuan utama yakni mengembangkan talenta muda. Jika ini terus berlanjut, talenta muda kita akan menderita dan berpengaruh jangka panjang bagi Timnas senior," lanjutnya.
"FAM dan MFL seharusnya memikirkan kembali kuota impor di Liga domestik."
"Liga khusus U23 harus menjadi kompetisi yang semuanya berasal dari pemain lokal. Key performance index suatu klub di level junior juga harusnya dilihat dari berapa banyak pemain yang lolos ke tim senior," pungkas Azraai.
Sebagai informasi, dasar yang dipakai oleh Azraai untuk memberikan kritik kepada FAM adalah keputusan Timnas Indonesia yang mengikutsertakan 11 pemain di ajang Piala Asia 2023.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)
Ikuti Saluran WhatsApp TribunWow dan Google News TribunWow untuk update berita populer lainnya