Timnas Indonesia

Keuntungan Timnas Indonesia Naturalisasi Daniel Klein: Pemain Persebaya & Maarten Paes Kalah Pamor

Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: adisaputro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Daniel Klein (kiri) dan aksinya saat berada di bawah mistar (kanan).  Keuntungan Timnas Indonesia naturalisasi Daniel Klein, pemain Persebaya Surabaya dan Maarten Paes kalah pamor karena dua sebab ini.

Predator FC Utrecht Berdarah Sumatera Utara Opsi Timnas Indonesia

Predator FC Utrecht berdarah Sumatera Utara opsi menggoda Timnas Indonesia, bomber PSS Sleman dan Persikabo 1973 minggir dulu.

Dilansir TribunWow.com, kembali, nama kandidat calon bomber naturalisasi Timnas Indonesia mencuat.

Kali ini, predator klub Eredivisie Belanda milik FC Utrecht, Romeny, masuk ke dalam kandidat lisnya.

Belum ada indikasi yang menunjukkan adanya ketertarikan Romeny membela Timnas Indonesia.

Baca juga: Keuntungan Timnas Indonesia Naturalisasi Dean Zandbergen: Ada 4, 2 Buat Bomber PSS-Persis Gigit Jari

Namun yang pasti, sosok Romeny memiliki darah Sumatera Utara.

Darah Sumatera Utara Romeny ada pada diri ibunya.

Lantas, siapa sejatinya Romeny?

Dan, bagaimana kiprahnya selama ini?

Dikutip TribunWow.com dari Transfermarkt, Romeny merupakan pemain kelahiran Nijmegen, Belanda, 20 Juni 2000.

Saat ini, penyerang berpostur 1,85 meter itu berusia 23 tahun dan memperkuat klub besar di Liga Utama Belanda, FC Utrecht.

Memiliki kaki terkuat kanan dan juga lihai dalam memainkan peran di tiga posisi berbeda di lini depan yakni penyerang tengah, sayap kiri dan sayap kanan.

Terkini bersama FC Utrecht ia diganjar kontrak sampai dengan 30 Juni 2026.

Untuk catatan kiprah, di musim 2023/2024, Romeny bukukan 12 laga dengan sukses catatkan 1 gol dari 466 menit bermain.

Baca juga: Bukan Gabung PSIS Semarang atau Bali United, Bintang Timnas Indonesia Gabung Mantan Klub Jordi Amat

Penampilan terbaik Romeny dicatatkan pada gelaran Eredivisie musim 2022/2023.

Saat itu, Romeny mampu bukukan 11 gol dari 33 pertandingannya untuk FC Emmen.

Menilik kemampuannya yang bisa bermain di tiga posisi berbeda, kans penyerang PSS Sleman dan Persikabo 1973 untuk kembali isi skuad Timnas Indonesia semakin kecil.

Mengingat, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong lebih menyukai predator bertipikal complete forward ketimbang poacher atau goalgetter.

Seperti halnya ketika pelatih asal Korea Selatan itu memainkan Rafael Struick sebagai penyerang utama di Piala Asia 2023 ketimbang Dimas Drajad atau penyerang berbakat PSS Sleman, Hokky Caraka.

Menarik dinantikan akankah PSSI berhasil menaturalisasi Romeny untuk lini depan Timnas Indonesia, atau justru malah sebaliknya.

(TribunWow.com/Adi Manggala S)

Ikuti Saluran WhatsApp TribunWow dan Google News TribunWow untuk update berita populer lainnya