Toto membandingkan dengan Putih Sari yang hanya 8,3 persen, lainnya seperti Obon Tabroni yang dibawah 5 persen. Padahal kedua figur tersebut sebagai incumbent.
Perolehan suara terbesar Dedi disumbang dari Purwakarta (40,0 persen), Karawang (26,4 persen) dan dari Bekasi (16,1 persen).
“Perolehan suara yang tinggi di Dapil itu tentu, salah satunya, hasil kerja-kerja politik Dedi Mulyadi selama ini yang selalu turun hampir setiap hari. Disamping, juga hasil kerja kerasnya mengampanyekan Paslon 02 diluar dapil tersebut yang berefek elektoral positif baik terhadap dirinya maupun partai,” kata Toto.
Itulah, kata Toto, yang membuat elektabilitas Gerindra menjadi juara 1 di Dapil 7 dengan 42,2 persen yang potensial memperoleh 4 kursi.
Sementara, 6 partai lainnya seperti Golkar (9,5 persen), PDIP (8,8 persen), Nasdem (6,3 persen), PKS (5,5 persen), Demokrat (5,5 persen) dan PAN (4,2 persen), masing-masing, hanya potensial mendapat 1 kursi.
Pada elektabilitas caleg antar partai pun, Dedi dengan 23,7 persen mampu mengungguli caleg-caleg dari partai lain. Sebut saja, Puteri Komarudin (Golkar) 3,0 persen, Rieke Diah Pitaloka (PDIP) 2,5 persen, Saan Mustopa (Nasdem) 2,5 persen, yang lainnya di bawah 2 persen. Termasuk, PKB yang potensial akan kehilangan kursi.
Tentang faktor apa saja yang membuat Dedi Mulyadi unggul jauh di Dapil tersebut, Toto menyebutkan, di antaranya karena dia sudah memenuhi salah satu tuntutan hukum besi perilaku pemilih untuk menang, yaitu tingkat pengenalan yang cukup tinggi (82,2 persen) dan tingkat kesukaan yang juga sangat tinggi (89,9 persen).
Namun begitu, Toto mengingatkan, ada sejumlah faktor yang harus diwaspadai berdasarkan data survei tersebut. Pertama, terdapat data sekitar 60,7 persen publik yang mengaku sangat wajar dan cukup wajar terhadap money politic. Dan ada sekitar 75,8 persen publik yang menganggap money politics itu dapat mempengaruhi pilihan.
“Data seperti itu biasanya akan menjadi good news buat calon yang berkapital besar, jika memanfaatkannya dengan program bagi-bagi uang. Dan menjadi bad news buat calon yang amunisinya pas-pasan. Meskipun, praktik politik seperti itu tentu sangat buruk buat kepentingan menjaga kesehatan demokrasi kita,” ujarnya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp TribunWow dan Cek Berita Lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Mulyadi Dongkrak Gerindra dan Prabowo Bisa Jadi Juara di Dapil Jabar 7, Survei LSI Denny JA, dan di Tribunnews.com dengan judul Survei Capres di 3 Provinsi dengan Pemilih Terbesar Pilpres 2024: Anies Vs Prabowo Vs Ganjar