Pilpres 2024

Survei Terbaru Capres di Dapil Jawa Barat 7, Prabowo-Gibran Melejit 64,8 Persen, Potensi 1 Putaran?

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Elektabilitas capres Pemilu 2024 Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo. Berdasarkan survei LSI Denny JA, elektabilitas pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melejit, hingga mencapai 64,8 persen di Dapil Jabar 7.

TRIBUNWOW.COM - Hasil survei terbaru elektabilitas capres-cawapres di Jawa Barat menunjukkan perubahan signifikan.

Di mana berdasarkan survei LSI Denny JA, elektabilitas pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melejit, hingga mencapai 64,8 persen.

Sementara itu, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tertinggal jauh di angka 19 persen.

Baca juga: 9 Survei Terbaru Capres 2024: Anies-Imin Vs Prabowo-Gibran Vs Ganjar-Mahfud, Ada yang Berubah

Sedangkan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi paslon dengan elektabilitas terendah, yakni 7,8 persen.

Survei LSI Denny JA ini dilakukan di Dapil Jabar 7, yang meliputi Karawang, Purwakarta, dan Bekasi.

Survei dilakukan pada periode 12-22 Januari 2024, dengan metode multistage random sampling, dan jumlah responden 600 orang.

Sementara itu, margin of error survei mencapai 4,1 persen.

Menurut LSI Denny JA, suara Prabowo di Jawa Barat melejit satu di antaranya karena terdongkrak kekuatan Mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.

“Posisi elektabilitas Paslon 02 yang unggul itu bisa jadi karena faktor saling sumbang antara kekuatan personal Prabowo dan pesona Dedi Mulyadi."

"Pada bagian tertentu Prabowo menyumbang elektabilitas Dedi, dan pada bagian tertentu Dedi ikut mendongkrak elektabilitas Prabowo,” kata Menurut Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, dikutip dari TribunJabar, Selasa (30/1/2024).

Sebagai informasi,  Jawa Barat, menjadi provinsi dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia, yakni 35.714.901 jiwa, untuk Pilpres 2024.

Sehingga pertarungan untuk memenangkan suara di Jawa Barat menjadi sangat penting bagi pasangan calon, agar bisa memenangkan suara nasional.

Survei Lain di Jawa Barat

Survei Indikator Politik

Survei terbaru Indikator Politik Indonesia yang dilakukan periode 10-16 Januari 2024 memperlihatkan elektabilitas 3 capres-cawapres di Jawa Barat adalah :

  • Prabowo-Gibran 42,9 persen
  • Anies-Muhaimin 33,8 persen
  • Ganjar-Mahfud 17,8 persen

Survei melibatkan 1.200 orang dari seluruh provinsi Indonesia.

Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka.

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei Charta Politika

Survei Charta Politika yang digelar 4-11 Januari 2024 memperlihatkan elektabilitas tiga capres-cawapres di Jawa Barat  adalah:

  • Prabowo-Gibran 47 persen
  • Anies-Muhaimin  26 persen
  • Ganjar-Mahfud 20 persen
  • Tidak tahu atau tidak menjawab 7 persen

Survei melibatkan 1.220 responden berusia di atas 17 tahun dan tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Survei Charta Politika ini dilakukan dengan metode multistage random sampling.

Survei dilakukan secara tatap muka dengan margin of error di angka 2,82 persen.

Dedi Mulyadi Dongkrak Suara Prabowo dan Gerindra di Jabar

Dedi Mulyadi akan kembali menjadi Caleg DPR RI dengan perolehan suara tertinggi di Dapil Jabar 7 untuk Pemilu 2024.

Bahkan, posisi elektabilitasnya saat ini potensial mendongkrak Partai Gerindra bisa memperoleh 4 kursi DPR RI dan menjadikan Prabowo Juara 1 Pilpres.

Demikian analisis hasil survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA tentang preferensi pemilih di Dapil Jawa Barat 7 terhadap para calon anggota DPR RI dan pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Adapun survei dilakukan pada periode tanggal 12 – 22 Januari 2024.

Menggunakan metode standar Multistage Random Sampling melalui wawancara tatap muka dengan jumlah responden 600 dan margin of error 4,1 persen.

Menurut Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, yang memaparkan temuan survei tersebut kepada pers di Karawang, Senin (29/1), keberadaan Dedi sebagai caleg DPR RI di Dapil 7 Jabar memang membawa berkah elektoral, baik buat Partai Gerindra maupun buat Prabowo Subianto sebagai capres.

“Jika merujuk pada hasil simulasi data survei LSI Denny JA berdasarkan hitungan Sainte Lague, ada sumbangan elektoral Dedi Mulyadi cukup signifikan.

"Dari dua kursi Gerindra pada Pileg 2019, sekarang sudah dalam posisi aman untuk dapat 3 kursi dan sangat potensial memperoleh 4 kursi,” katanya.

Menurut Toto, sumbangan elektoral yang diberikan Bupati Purwakarta dua periode itu tergambar sangat jelas dari berbagai simulai pertanyaan tentang elektabilitas.

Baca juga: Hasil Survei Terbaru Capres di Jateng, Anies Vs Prabowo Vs Ganjar, Siapa Unggul di Kandang Banteng?

Terutama, pada simulasi perolehan suara internal Gerindra, dimana Dedi memperoleh suara tertinggi dengan 63,6 persen.

Toto membandingkan dengan Putih Sari yang hanya 8,3 persen, lainnya seperti Obon Tabroni yang dibawah 5 persen. Padahal kedua figur tersebut sebagai incumbent.

Perolehan suara terbesar Dedi disumbang dari Purwakarta (40,0 persen), Karawang (26,4 persen) dan dari Bekasi (16,1 persen).

“Perolehan suara yang tinggi di Dapil itu tentu, salah satunya, hasil kerja-kerja politik Dedi Mulyadi selama ini yang selalu turun hampir setiap hari. Disamping, juga hasil kerja kerasnya mengampanyekan Paslon 02 diluar dapil tersebut yang berefek elektoral positif baik terhadap dirinya maupun partai,” kata Toto.

Itulah, kata Toto, yang membuat elektabilitas Gerindra menjadi juara 1 di Dapil 7 dengan 42,2 persen yang potensial memperoleh 4 kursi.

Sementara, 6 partai lainnya seperti Golkar (9,5 persen), PDIP (8,8 persen), Nasdem (6,3 persen), PKS (5,5 persen), Demokrat (5,5 persen) dan PAN (4,2 persen), masing-masing, hanya potensial mendapat 1 kursi.

Pada elektabilitas caleg antar partai pun, Dedi dengan 23,7 persen mampu mengungguli caleg-caleg dari partai lain. Sebut saja, Puteri Komarudin (Golkar) 3,0 persen, Rieke Diah Pitaloka (PDIP) 2,5 persen, Saan Mustopa (Nasdem) 2,5 persen, yang lainnya di bawah 2 persen. Termasuk, PKB yang potensial akan kehilangan kursi.

Tentang faktor apa saja yang membuat Dedi Mulyadi unggul jauh di Dapil tersebut, Toto menyebutkan, di antaranya karena dia sudah memenuhi salah satu tuntutan hukum besi perilaku pemilih untuk menang, yaitu tingkat pengenalan yang cukup tinggi (82,2 persen) dan tingkat kesukaan yang juga sangat tinggi (89,9 persen).

Namun begitu, Toto mengingatkan, ada sejumlah faktor yang harus diwaspadai berdasarkan data survei tersebut. Pertama, terdapat data sekitar 60,7 persen publik yang mengaku sangat wajar dan cukup wajar terhadap money politic. Dan ada sekitar 75,8 persen publik yang menganggap money politics itu dapat mempengaruhi pilihan.

“Data seperti itu biasanya akan menjadi good news buat calon yang berkapital besar, jika memanfaatkannya dengan program bagi-bagi uang. Dan menjadi bad news buat calon yang amunisinya pas-pasan. Meskipun, praktik politik seperti itu tentu sangat buruk buat kepentingan menjaga kesehatan demokrasi kita,” ujarnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp TribunWow dan Cek Berita Lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Mulyadi Dongkrak Gerindra dan Prabowo Bisa Jadi Juara di Dapil Jabar 7, Survei LSI Denny JA, dan di Tribunnews.com dengan judul Survei Capres di 3 Provinsi dengan Pemilih Terbesar Pilpres 2024: Anies Vs Prabowo Vs Ganjar