Pilpres 2024

Mengapa Muncul Gerakan Salam 4 Jari Jelang Pilpres 2024? Ini Kata Pengamat hingga Makna di Baliknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerakan salam empat jari yang dipelopori oleh John Muhammad

Menanggapi fenomena salam 4 jari itu, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran tak mengaku tak mempersoalkannya.

Gibran hanya menanggapi, gerakan 4 jari tersebut dapat membingunkan masyarakat.

"1 + 3 itu? 4, 4 jari. Warga tambah bingung nanti ya, jadi bingung empat jari," tuturnya di Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (29/1/2024).

Gibran menyerahkan sepenuhnya semua pilihan tersebut kepada masyarakat.

Wali Kota Solo itu pun lantas berkelakar, saat debat lalu, dirinya hanya seorang diri dan mampu melawan dua cawapres lainnya, yakni Cak Imin dan Mahfud.

"Saya kembalikan lagi ke warga. Kalau ada gabungan 1 dan 3 ya monggo. Warga kan bisa liat pas debat kemarin, dua lawan satu," kata Gibran.

3. Tujuan Salam 4 Jari

Aktivis yang mempelopori gerakan Salam 4 Jari bernama John Muhammad itu mengungkapkan tujuan di balik gerakan tersebut.

Ia mengatakan, gerakan salam 4 jari itu untuk mengarahkan para pemilih mengambang yang belum menentukan pilihan, agar memilih paslon 1 atau 3 dalam Pilpres 2024.

John berharap, gerakan itu dapat mengurangi potensi terjadinya Pilpres 2024 satu putaran, seperti yang diharapkan kubu paslon 2.

“Saya mewakili kelompok orang yang tidak menginginkan 2 menang. Jadi, perlu ada koalisinya."

"Mengapa empat jari? Karena 1 ditambah 3. Tapi empat jari juga punya makna, kita membela demokrasi,” ucap John.

Salam 4 Jari adalah gerakan yang ramai di media sosial yang terciri dari lambang tangan dengan empat jari teracung.

Baca juga: Istana dan Bawaslu Sama-sama Tak Mau Salahkan Jokowi soal Angkat Dua Jari dari Mobil Kepresidenan

4. Ada Sejumlah Makna

Diketahui, ada sejumlah makna yang diberikan dalam salam empat jari tersebut berikut di antaranya:

  • Simbol menghendaki koalisi paslon nomor urut 1 + 3 (Anies-Cak Imin/Ganjar-Mahfud) melalui tangan kita sendiri, bukan elite.
  • Simbol membela Sila ke-4 Pancasila: “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” yang berarti dari, oleh, dan untuk rakyat (demokrasi) melalui musyawarah-mufakat.
  • Isyarat internasional untuk tanda bahaya dan/atau meminta pertolongan.
  • Simbol asa kekuatan politik baru (ke-4) yang lebih progresif melawan oligarki dan politik dinasti.
Halaman
1234